YooKoSho!!!

Yo...
Minna...

Slamulikum (dibaca: assalaamu'alaikum)

yookosho atashi no sekai ni...irrassahimase!!!

This blog...just 4 fun!!!
So...gomenne...klo aku ada di duniaku sendiri...
yang ga ngerti...ngacung!!!!

Senin, 24 Desember 2007

Lie Heart I

Lie Heart






“Show your feel…or…hide it forever!!!”

[23th of December 2008]

DeeShaMay-Pee

Atashi no sekai


Starring :

Tomohisa Yamashita,

Maki Horikita,

Hiroki Uchi,

Masami Nagasawa,

Akanishi Jin,

Ryo Nishikido,

Erika Toda,

Kazuya Kamenashi.

GDUBRAK….BRAK…BRUK…

“Ah…gomenne…”

Aku ga sengaja nabrak cowok, belanjaanku berantakan, ah….telornya pada pecah deh!! Cowok yang kutabrak tadi spontan membantuku membereskan belanjaanku yang bertebaran kemana-mana.

“Arigatou…AKHHHHH!!!!!anata…???”

“Cih!” cowok itu langsung menjatuhkan barang-barang yang sudah dipunguti tadi.

“Apaan sih!!!!Berantakan lagi kan!!!”

“Kalau tau kau yang nabrak, aku tidak akan memunguti barang-barang murahmu itu, baaakaaa!”

Cowok nyebelin itu nyelonong pergi.

“Minna!!!Mitte!!!Cowok yang pake topi itu…Tomohisa Yamashita!!!”

“Kau…”

Langsung saja cewek-cewek, bahkan tante-tante sekalipun berdatangan untuk melihat Tomohisa Yamashita, alias Yamapi, actor muda multitalenta yang namanya lagi melambung di dunia entertainment di Jepang. Dalam hitungan detik cewek-cewek mengerumuni Yamapi.

“Rasain….WEEEKKKK!!!!” teriakku pada Yamapi dengan menarik ke bawah mata kananku dan menjulurkan lidahku. HA…ha…ha…rasanya puas sekali membuat dia kewalahan.

“Makannya kalo jadi artis ga usah deh terkenal-terkenal segala…” gerutuku.

Ah..aku belum memperkenalkan diri. Maki Horikita desu. Sebenarnya aku juga artis lho!!! Tapi sepertinya hanya sebagian kecil orang yang mengenalku sebagai artis. Bisa dibilang aku…tidak terkenal…salah…belum terkenal. Mau tau alas an aku masuk ke dunia entertainment??? Semuannya gara-gara ya…siapa lagi kalo bukan…Yamapi. Dulu aku Cuma cewek biasa yang nge-fans sama Yamapi. Saking nge-fansnya aku juga ingin berada di dunia yang sama dengan Yamapi. Aku benar-benar banting tulang untuk masuk ke dunia artis. Awalnya aku hanya bekerja di bagian dapur, alias yang disuruh-suruh di agency aku bekerja, Hime no Star Agency *ngarang banget!*. Sampai akhirnya aku sedikit demi sedikit maju, debut pertamaku adalah pemotretan untuk majalah Onna Magz. Yah…lumayan ada juga beberapa orang yang menyapaku di jalan seperti ini, “Eh…kau mirip cewek yang ada di majalah Onna Magz bulan ini ya???” LUmayan kan….

Sampai akhirnya berbagai pemotretan aku jalani. Karierku pun mulai naik. Walau tetap saja belum bisa sejajar dengan Yamapi. Aku sempat menyerah dan ingin mengundurkan diri dari dunia yang silau ini. Aku cape…dan memutuskan untuk kembali menjadi fans biasanya Yamapi. Tapi aku bangkit kembali setelah nonton dorama Yamapi yang judulnya Long Love Letter yang ke-3 kalinya. Mereka tetap bangkit untuk mempertahankan hidup mereka walau sekeliling mereka tidak mendukung mereka untuk tetap hidup. Di dorama itu Yamapi saja tetap maju untuk melanjutkan hidupnya…masa aku engga!!! Akhirnya dengan semangat yang kembali menggebu aku menjalani berbagai kontrak dengan harapan suatu hari nanti aku bisa bermain dorama bersama Yamapi. Kyaaaaaa…..

Sedikit demi sedikit karierku mulai naik, walau sampai sekarang aku belum menemukan fans yang histeris melihatku jalan-jalan disekitar mereka. Aku bertekad akan membuat fans Yamapi pun bisa melihatku. Jadi kalo aku jadi pacarnya Yamapip kan mereka pada ga protes…he…he……boleh dong aku sedikit menghayal.

BRUK…

Lagi-lagi aku menabrak seorang cowok. Uh…gara-gara jalan sambil ngelamun sih!!!

“Gomenne…ah….telornya pecah deh…padahal kan tinggal sisa 2 lagi…”

“Ikut aku,” kata cowok yang kutabrak tadi.

Dia mengajakku ke toko terdekat dan membelikanku 1 kilo telor.

“Nih! Ambil” sodor cowok itu.

“Eh…tapi kan aku yang nabrak tadi…jadi…” sepertinya aku pernah melihat wajah ini.

“Daijoubu. Ambil.”

Aku pernah melihatnya, tapi dimana???Siapa???

“Ada yang salah dengan wajahku??” Tanya cowok itu.

“…”

“Nani??”

“AKHHHH!!!!! Uchi Hiroki desune????!!”

“Ssssttttt”

Sekeliling toko tiba-tiba hening melihat ke arah kami.

“Ikuyo!!” Hiroki menarik tanganku dan cepat-cepat keluar dari toko itu. Cewek-cewek di sana mulai menyadari kehadiran Hiroki Uchi, member boyband NEWS yang paling kawaii.

“Ah…gomen…gomen…aku kaget kau Hiroki Uchi.” Kataku setelah kami berhenti berlari dari kejaran cewek-cewek fans-nya Uchi. Uchi masih menggenggam tanganku. Spontan aku melepaskan diri.

“Ah…gomen.” Katanya yang baru sadar masih menggenggap tanganku.

“Daijoubu. Ah…arigatou, padahal kau tidak perlu membelikanku ini.” Kataku sambil mengangkat bungkusan telor tadi.

“Kau Maki Horikita kan??”

“Ehhhhh????”

“Lho aku salah ya???”

“Bukan, bener ko, aku kaget untuk yang kedua kalinya.”

“Nande???”

“Baru pertama kali ada artis yang ingat namaku.”

“Ha…ha…ha…”

Ya…ampun…tawanya manis sekali. Ini toh tawa cowok kawaii. Baru kulihat sekali ini, Hiroki Uchi yang tertawa dari dekat. Biasanya aku Cuma ngeliat dari jauh aja, pas konser atow Cuma dari DVD doank.

“Kita kan pernah bertemu!!“ katanya.

“Oya??”

“Baru sekali sih, kau ingat waktu Acara Deeto Show itu??”

“Ah…”

Aku tidak mungkin melupakan acara itu. Itu acara sengaja mendatangkanku demi memperkenalkan aku, yang seolah-olah aku ini gadis pemenang undian yang bisa kencan sehari dengan artis. Saat itu aku benar-benar beruntung bisa melihat Yamapi dari dekat untuk pertama kalinya. Karena acara ini bintang tamunya NEWS. Jadi member NEWS itu akan mempresentasikan kemana mereka akan mengajakku kencan. Tentunya suara mereka akan dimanipulasi dan aku akan berada diruangan lain dengan mereka. JAdi aku tidak akan tahu siapa yang bicara.

“Yookoso…minna!!! Selamat datang di Deeto Show. Yap gadis yang beruntung kali ini adalah Maki Horikita…doozo!!” Kata pembawa acara show hari itu. Aku pun memasuki ruangan show.

“Arigatou. Maki Horikita desu.”

“Nan sai desuka, Horikita-san?”

“19-sai desu.”

“Omedetou, gimana kesannya nih bisa dapet kesempatan kencan sama artis.”

“Hontouni shiawase…bener-bener kesempatan yang langka dalam hidupku. Aku ga nyangka bisa kencan sama artis kali ini. Pas bangun tadi pagi aja aku mencubit dulu pipiku…akh…itai…berarti aku nggak mimpi…”

“Ha…ha…ha…kalau gitu kau tentunya sudah tau siapa calon-calon yang akan kencan denganmu???”

“Hai!! Makannya aku sennneeenggg banget!!!” Kataku dengan semangat, karena ini kesempatanku untuk bisa kencan dengan Yamapi. Kyaaaaa……iyoiyo!!!

“Wah…Horikita-san benar-benar semangat ya, OK! Kalau gitu kita panggil saja…NEWS!!!!”

Deg…deg…deg…

Saat itu aku benar-benar berdebar-debar. Ga nyangka akhirnya impianku bisa ketemu Yamapi kesampeian juga. Gapapa deh kalo aku mati hari ini juga. Ekh…ga ding, ga bisa kencan sama Yamapi donk!!

Akhirnya member NEWS pun keluar dari backstage…

“Kyaaaa……” saat itu aku benar-benar berteriak lho!! Walau ga terlalu jelas, karena penonton di studio pun tak kalah teriakkannya.

Aku bisa melihat Yamapi dari dekat, aku bisa melihat senyumnya, aku bisa bertatapan langsung dengannya. Dia benar-benar kakkkkkkooooooiiiiiii……Aku ga salah memutuskan untuk menjadi fansnya.

“Baiklah...ini dia NEWS!!! Tomohisa Yamashita, Hiroki Uchi, Ryo Nishikido, Tegoshi Yuya, Masuda Takahisa, Kusano Hironori, Shigeaki Kato, soshite…Koyama Keiichiro…doozo!!! Arigatou…kalian sudah mau menjadi bintang tamu di acara Deeto Show kali ini.”

“Hai do itashimashite…” Yamapi yang bicara, suaranya pun dekat sekaliiii…”Kami senang bisa dating di Deeto Show ini, apalagi…” Yatta!!! YAmapi melihat ke arahku. “…bisa kencan dengan kawaii onna seperti Horikita-san.”

“A…a…arigatou….” Kyaaaa….aku dibilang kawaii oleh Yamapi, rasanya aku benar-benar melayang, dia memberikan senyum sejuta watt-nya lagi…aku tidak akan pernah melupakan senyum pertama Yamapi untukku itu. Zutto…tidak akan pernah kulupakan.

Acara pun dimulai. Aku memasuku sebuah ruangan kecil di sisi ruangan show, supaya aku tidak bisa melihat siapa yang bicara. Suara mereka pun benar-benar dimanipulasi. Tapi aku yakin aku bisa kencan dengan Yamapi. Pokonya aku harrruuusss kencan dengan Yamapi.

Cowok pertama : “Aku…akan mengajak Horikita-san candle light dinner, soalnya itu romantis kan. Kami bisa ngobrol-ngobrol tentang diri masing-masing sambil dikelilingi lilin. Aku juga akan memberi Horikita-san cincin sebagai hadiah.

“Eh…kau mau langsung melamarnya” komentar MC.

Cowok Pertama : “Ha..ha..ha..kalau dia mau aku langsung melamarnya…ha..ha..ha..

Ya…ampun…andai Yamapi yang bilang begitu.

Cowok kedua : “ Kalau aku akan mengajak Horikita-san ke rumahku.

MC: “Kerumah???? Secepat itukah???”

Cowok Kedua : “Ha..ha..apa yang kau pikirkan!! Di rumahku kami akan memasak makanan yang kami sukai, lau kami akan menonton DVD bersama. Romance DVD…dou???Horikita-san…pilih aku ya…ha…ha..ha..

Boleh juga…

Cowok Ketiga : “Horikita-san akan kuajak ke taman bermain di Yokohama. Kami akan bermain sepuasnya di sana. Kami akan tertawa-tawa bersama. Lalu tepat jam 18.00 kami akan naik bianglala dan melihat sunset di laut dari sana.

MC : “Wah…seperti di manga ya, lalu di bianglala itu kalian akan berciuman kan…ha…ha…ha…”

Cowok ketiga : ”Ha…ha..ha…bisa juga…

Kya…itu sama persis dengan keinginanku kalau aku kencan dengan orang yang kusukai.

Cowok keempat : “Aku…apaya???

MC : “Ehhhh???”

Cowok keempat : “Ah…aku akan mengajak Horikita-san jalan-jalan mengelilingi taman sambil membawa anjingku. Horikita-san, kau punya anjing???

“Ya…aku punya.”

Cowok keempat : “Yokatta!! Kau juga bisa membawa anjingmu saat kita kencan nanti.

Aku memelihara anjing karena Yamapi juga memelihara anjing yang dia kasih nama Pi-chan dan Hime-chan. Kalau aku aksih nama anjingku Yamaki-chan dari Yamashita dan Maki…kya…jadi malu…

Apa mungkin ini Yamapi ya??

Cowok kelima : ”Aku mau ngajak Horikita-san ke pantai saja. Karena aku suka pantai.

Suka pantai…mungkinkah??

MC : “Ne…bukankah sekarang lagi musim dingin???Pasti di pantai dingin sekali…”

Cowok kelima : “Justru itulah romantisnya, kami akan bermain-main dipantai supaya tidak kedinginan. Dan saat sunset tiba, kami akan melihatnya, karena dingin aku akan memeluknya di pangkuanku.

MC : “Sugoii…aku pastikan Horikita-san akan memilihmu!”

Kyaaa…ini pasti Yamapi, dia pasti akan mengajak ceweknya kencan ke pantai. Ku temukan kau Yamapi…!!! Tapi…memang dia semudah itu memeluk cewek?? Apalagi baru pertama kali bertemu??

Cowok keenam : “Aku akan mengajak Horikita-san ke konser NEWS berikutnya, aku akan menariknya ke panggung. Soshite…aku akan menyanyikan lagu ciptaanku khusus untuknya.

MC : “Majide???Fansmu pasti iri tuh…”

Mungkinkan Yamapi menciptakan lagu untukku?? Senangnya kalau itu Yamapi…

Cowok ketujuh : “Aku akan mengajak Horikita-san berbelanja saja. Aku akan membelikan apa saja yang Horikita-san mau. Setelai selesai berbelanja lalu…”

MC : “Lalu…??”

Cowok ketujuh : “Lalu…lalu…kemana ya…???ah…Love Hotel!!”

MC : “MAjide!!!! Love Hotel??”

Cowok ketujuh : “Ha..ha..ha..abis aku bingung mau kemana lagi…

Love Hotel???? Apa dia benar-benar member NEWS???!!!

Cowok kedelapan : “Aku…aku akan mengajaknya ke tempat rahasiaku.”

MC : “Doko???”

Cowok kedelapan : “Hi-mit-su!! Hanya aku dan Horikita-san yang tau. Spesial for her.”

MC : “Nani sore?? Curang kita ga boleh tau…”

Cowok kedelapan : “Ini kan kencanku dengan Horikita-san, jadi hanya Horikita-san saja yang boleh tau.”

MC : “Hai..hai..wakarimashita!!”

Hanya berdua yang tau?? Tempat rahasia berdua?? Shiawase ne…

“Ne…Horikita-san???” panggil Uchi.

“Ah..”

“Ingat??”

“Tentu saja. Aku tidak mungin melupakan hari itu…”

“Ha..ha..waktu kau memilihnya, kau sudah tau dia orangnya kan??”

“Aku tidak tau!!!”

“Hontou??” Tanya Uchi meyakinkan.

“Hontou!! Aku benar-benar tidak menyangka dia yang kupilih…”

“OK!! Semua member NEWS sudah mempresentasikan mereka akan mengajak Horikita-san kencan kemana. Bagaimana perasaanmu Horikita-san??” Tanya MC.

“Binguuunggg…aku benar-benar bingung mo pilih yang mana. Semuannya benar-benar kencan yang pasti bakal menyenangkan.” Ungkapku yang memang bingung sekali mau pilih yang mana.

“Tapi mau ga mau kau harus pilih salah satu…masa mau semuanya…”

“Pengennya sih semuanya…ha…ha…” kataku bercanda.

“OK..langsung saja, siapa member NEWS yang kau pilih untuk kencan denganmu???”

Semua mata tertuju padaku, menunggu keputusanku. Termasuk mata Yamapi, aku jadi bertambah gugup. Aku benar-benar bingung. Cowok pertama mengajak candle light dinner, benar-benar romantis. Cowok kedua mengajakku ke rumahnya, kalau itu Yamapi aku beruntung sekali bisa main ke rumahnya. Cowok ketiga mengajakku ke tempat yang aku sukai,andai itu Yamapi. Cowok keempat mengajak jalan-jalan sambil membawa anjing, Yamapi kan punya anjing, tapi tang lain juga mungkin punya. Cowok kelima yang sangat mungkin itu Yamapi karena dia mengajak ke pantai yang dia sukai. Cowok keenam, kyaaa dia akan menyanyikan lagu buatannya khusus untukku di konser NEWS berikutnya. Cuma cowok ketujuh yang kayaknya itu bukan Yamapi deh! Cowok terakhir mau membagi tempat rahasianya padaku. Akhhh…aku benar-benar bingung, tapi aku harus tetap mamilihnya. Yamapi kau orang ke berapa…munginkah kau orang ke-5???

“Horikita-san??”

“Ah..ya…aku pilih…”

Semuanya hening…

“Aku pilih cowok ke…san…”

“YATTTAAAA!!!!”

Aku benar-benar terpaku tidak percaya yang berteriak “Yatta” tadi adalah…Tomohisa Yamashita…Yamapi…artis yang aku sukai…cowok yang paling ingin aku kencan dengannya…ditambah lagi aku kencan ke tempat yang paling ingin aku datangi dengan cowok yang aku sukai, tempat yang paling romantis bagiku. Air mataku spontan mengalir tak percaya…

“Horikita-san nande??? Kenapa nangis??” Tanya MC

Aku benar-benar tidak bisa menjawab saking senangnya. Aku malah tidak bisa menahan tangisku. Aku benar-benar beruntung bisa kencan dengan Yamapi.

Acara Deeto Show itupun selesai, setelah acara pilih-pilih itu memang kenyataannya aku akan kencan dengan Yamapi sesuai tempat yang Yamapi ajak tadi. Aku keluar dari kamar mandi setelah menghapus air mata kebahagiaan pada wajahku. Aku benar-benar tidak menyangka cowok yang mengajakku ke taman ria itu adalah Yamapi. Padahal aku pikir Yamapi adalah cowok kelima. Anehnya juga, entah kenapa hatiku ingin memilih cowok ketiga, munginkah aku dan Yamapi punya perasaan yang sama untuk bisa kencan…kyaaaa….sepertinya pikiranku terlalu berlebihan.

Tapi kira-kira siapa ya…cowok kelima itu?? Aku juga penasaran dengan cowok-cowok yang lainnya. Jadi aku memutuskan pergi dan bertanya pada member NEWS di NEWS-sama no heya, ruangan tunggu mereka. Sekaligus aku ingin berterima kasih pada mereka atas tawaran kencan yang menarik-menarik itu.

Dengan senyum lebar yang sudah tidak bisa kusembunyikan lagi, aku pun pergi ke ruang tunggu NEWS. Tapi tiba-tiba langkahku berhenti dan kaku ditempat.

“Yang benar saja…aku tidak harus benar-benar kencan dengan cewek itu kan??” Itu suara Yamapi.

“Lho…memang harus kencan Pi!” Kata Ryo.

“Ha…ha…jangan bercanda! Aku tidak mau kencan dengan cewek jelek kaya dia!! Dia itu bukan tipeku banget, kekanak-kanakan, masa diajak ke taman ria aja segirang itu, sampai-sampai milih aku.”

“Menurutku dia kawaii juga, aku juga bilang begitu kan??”

“Menurutmu begitu?? Kalau gitu buat kamu aja, lagipula dengar ya…Hiroki Uchi-san, aku bilang dia kawaii karena ini acara di televisi, ga mungkin dong aku bilang warui, bisa-bisa reputasiku jatuh…jadi…mana mungkin aku…”

BUAK…

“Dengar ya Tomohisa Yamashita-san!!! Kau pikir aku juga mau kencan denganmu, cowok jelek!!!”

Dengan emosi aku pergi meninggalkan Yamapi yang jatuh ke lantai karena jotosanku, belum lagi member NEWS yang terpaku melihat kejadian tadi. Aku, cewek yang bernama Maki Horikita berani menonjok Yamapi sang leader NEWS.

“Ah…satulagi…bukannya kau yang kekanak-kanakan, yang menawarkan seorang gadis kencan ke taman ria???!!!” Aku pun berbalik, dan kembali lagi…

“Ini yang terakhir…celanamu belum di zipp tuh!!”

“Eh…” Yamapi kelabakan melihat celananya, namun yang dia temukan adalah celana yang tertutup rapat.

“WEEEEEEKKKKKK!!!!!”

“Ha..ha..aku masih ingat kau menonjok Yamashita-san. Ngagetin banget!!” kata Uchi.

“Dia pantas mendapatkannya.”

“Apalagi kau berani-beraninya menipu Yamashita-san kalo celananya belum di zipp, dia paling kelabakan kalo ada orang yang bilang kaya gitu, apalagi yang bilang itu cewek,ha…ha…ha…”

“Biarin!!Biar dia tau rasa!! Siapa suruh punya kebiasaan jelek lupa ngezip celana…”

“Waaahhhh kau tau kebiasaannya juga ya…”

“Itu..itu…”

Aku tidak bisa bilang aku nge-fans sama Yamapi. Koreksi…dulu aku nge-fans. Setelah kejadian itu aku benci cowok yang namanya Tomohisa Yamashita itu…!!! Rasanya ruuugiiii banget bisa nge-fans sama cowok sombong kaya dia. Sampai-sampai aku banting tulang di dunia entertainmen Cuma untuk ketemu langsung sama Yamapi. UKKKHHH!!!! KAlau ingat itu…pengen banget aku ngebanting si Yamapi jelek itu!! Tapi untungnya aku masuk di dunia yang sama dengan Yamapi adalah…aku bisa membuktikan padanya kalau aku bukan cewek jelek yang kalau kencan dengannya bisa merusak reputasinya. Aku pasti bisa menyaingi ketenaran Yamapi. Tidak…bahkan lebih!!! Liat aja!!!

“Kau suka Yamashita-san kan???” pertanyaan Uchi to the point banget sih.

“Ha…ha…ha…Aku TIDAK akan pernah suka sama Yamapi!!”

“Yamapi???”

“Mak..maksudku…Yamashita-san.” Kataku gugup.

“Kau ini lucu ya…kalau suka ya bilang aja suka…”

“Aku tidak suka!!!!”

“Tapi waktu di Deeto Show itu matamu hanya menatap Yamashita-san saja lho…” Uchi benar-benar menjebakku.

“Masa sih… ??Mungkin waktu kau liat, mataku memang sedang melihat Yamashita-san.”

“Dari awal hingga akhir acara???”

Mati aku!!!

“Ahhh….yang pasti aku benar-benar sial milih Yamashita buat jadi partner kencanku. Waktu itu harusnya aku pilih cowok yang kelima aja ya…pasti dia tipe cowok baik, romantis, penyayang, ga kaya si Yamashita itu!!!”

“Arigatou…”

“Eh???” Kenapa Uchi bilang arigatou?? JAngan-jangan……”Kau…????”

“Bagaimana mau kencan ke pantai denganku sekarang???”

“eh????”

“Ha…ha..ha…aku bercanda, tampang kagetmu itu lucu sekali sih, hari ini aku sudah liat ekspresi kagetmu dua kali.” Uchi tertawa lagi.

“Sudahlah…itu kan sudah lima bulan yang lalu. Ga usah dibahas lagi…”

“Hai…hai…sepertinya wajahmu mulai banyak tampil di TV ya??”

“Ko tau???”

“Tiga kali aku liat wajah kagetmu. Ya..iyalah, kalo jadi artis tidak mungkin aku tidak pernah liat mukamu di TV.”

“Waaaahhhh yokatta!!!”

“Nande?? Kok kayanya seneng banget gitu??”

“TEntu saja aku seneng, akhirnya ada juga melihatku sebagai artis…”

“Ha…ha…ha…memangnya selama ini tidak ada yang tau kamu artis?”

“Ada sih, selain keluarga dan teman-teman dekatku, anak tetanggaku tau. Lalu dia memberi tahu anak-anak lainnya. Dia juga fans pertamaku, yang minta tanda tanganku juga dia.” Ceritaku berseri-seri.

“Kau ini benar-benar cewek yang ceria ya…Aku Suka…”

“Eh??”

“Empat kali…”

“Nani?”

“Wajah kagetmu itu.”

“Maksudku yang kau katakan tadi…???”

“Ah…sepertinya aku fans keduamu ya…aku boleh panggil kau Maki-chan??”

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana wajahku sekarang. Semerah apa wajahku. Hiroki Uchi, princess-nya NEWS bilang suki padaku. Bahkan di bilang dia fans keduaku. Bayangin donk!!! Gimana ga deg-degan?!

“Ne…Maki-chan??”

Dia bahkan memanggil nama kecilku.

“Hai!”

“Kalau gitu kau panggil aku Hiroki aja.”

“Hiroki??”

“Hai! Hi-ro-ki. Boleh aku minta nomor ponselmu?”

“Buat apa?”

“Hmm…boleh kan kalau aku jadi fans istimewa mu??”

“Ehhh???”

“Ini yang kelima.”

“Habis…kau selalu mengatakan hal-hal yang mengejutkan sih!!”

“Jadi nomornya??”

Aku pun bertukar nomor ponsel dengan Hiroki. Kita malah foto bersama untuk ponsel masing-masing. Seperti di TV dan di konser-konser NEWS, Hiroki memang cowok yang ceria abizzz…Asyik buat diajak ngobrol, nyambung diajak ngobrol topic apa aja. Intinya cowok yang satu ini…seru. Nggak kaya Yamapi yang ternyata manis di TV dan panggung aja, aslinya…NYEBELIN!!!

“Rumahmu dimana??” Tanya Hiroki padaku.

“Ah..lihat apartemen di depan! Lantai 4 nomor 9. Itu apartemenku.” Jawabku sambil menunjuk kearah apartemen tempat aku tinggal.

Aku sengaja memilih nomor apartemenku lantai 4 nomor 9. Ya…apalagi kalo tidak berhubungan dengan Yamapi. Yamapi no tanjoubi wa…bulan 4 tanggal 9, jadi dengan alas an itu aku memilihnya. Setelah kecewa dengan sikap Yamapi di Deeto Show itu, aku ingin pindah apartement. Tapi…aku terlanjur membayar lunas apartemen itu selama 2 tahun. JAdi terpaksa deh aku tetap tinggal di sana.

“Miracle Apartement?” Tanyanya memastikan.

“Hai…sou desu!”

“Berarti kau sering bertemu Ryo dong??”

“Ryo…jangan kau bilang Ryo Nishikido!”

“Lalu aku harus bilang siapa kalau nama orangnya saja tidak boleh disebutkan, emangnya kenapa sih?Ada yang salah dengan Ryo?”

“Arimasen…kedo…aku ini sebenarnya cewek yang beruntung atau gimana sih…”

“MAksudmu???” Tanya Hiroki sambil mengerutkan alisnya, bingung.

“Habis…kayaknya tuh disekelilingku aku menemukan member NEWS. Waktu di Deeto Show, lalu tadi aku menabrak Yamashita dan kau…sekarang aku baru tahu kalau aku tinggal di tempat yang sama dengan Nishikido…”

“Memangnya kau tidak senang bertemu kami???”

“Kecuali Yamashita, aku senang sih…tapi apa aku termasuk cewek yang paling beruntung ya bisa bertemu kalian…??”

“Lho bagus kan!! Berarti kau berjodoh dengan kami. Suatu saat…kau hanya berjodooh denganku saja!”

Blush…pipiku rasanya terbakar untuk yang kedua kalinya.

“Pipimu merah tuh…!” Goda Hiroki.

“USO!!!” Bantahku malu.

“HA…ha…ha…asyik sekali ya menggodamu, Ma-ki-chan.”

“Urushai!!”

Kami melanjutkan perjalanan menuju apartemenku…eh…chotto…

“Kenapa kau mengikutiku???” TAnyaku pada Hiroki.

“Ge-er sekali…”

“Eh??”

“Aku mau ke apartemennya Ryo, makannya aku lewat sini. Mungkin kalau aku tidak berniat ke apartemen Ryo aku tidak akan bertemu denganmu ya…”

“Ohh…”

“YA…sekalian deh, aku ingin tau apartemenmu, supaya aku bisa main kapan-kapan. Atau siapa tau aku dikasih duplikat kunci apartemenmu, jadi…aku bisa main ke apartemenmu kapan saja aku mau…he..he..”

“Tidak akan pernah aku kasih!!”

“Ya…kalau sudah resmi jadi pacar harus ngasih dong!!!”

“Berhenti menggodaku!!!”

“Ha…ha…ha…”

KAmi pun sampai di lobby apartemen.

“Memangnya Nishikido-kun di kamar berapa??”

“Dia di lantai 5 no 9.”

“Kalau begitu tepat di atas apartemenku dong??”

“Hai!!”

“Jadi yang selalu lupa menutup keran kalau mandi sampai bocor ke kamarku itu…Nishikido Ryo!!”

“Ha..ha..ha..emang dia suka lupa menutup keran ya??”

“Iya…sering, ga sekali dua kali. Setiap aku ke kamarnya untuk mengingatkan, selalu saja tidak ada di tempat.”

“Hontou?? TApi yang aku tau Ryo itu termasuk cowok yang rapih dan disiplin lho!Tapi kalau emang mo ngingetin sekarang aja, dia pasti ada di apartemennya.”

“Sekarang??”

“Iya sekalian say hello kan?!”

Aku mengangguk. Setidaknya aku bisa menambah teman artisku lagi. Walau gossip-gosipnya Ryo itu cowok yang dingin dan kata-katanya tajam. Tapi sepertinya dia bukan cowok yang gampang ngejelek-jelekin cewek kaya si Yamapi itu. Akhirnya aku putuskan untuk berkunjung ke apartemen Nishikido bersama Hiroki.

TING…TONG…

Hiroki menekan tombol apartemen Nishikido.

“Hai…matte…” Kata seseorang dari dalam kamar. Tapi rasanya bukan suara Nishikido, aku rasanya familiar dengan suara cowok yang satu ini.

Benar saja. Ternyata yang membuka pintu bukan Nishikido, kedo…

“Yo!! Yamashita-san…kau di sini?? Ryo wa??” Tanya Hiroki.

“Dia sedang mandi.”

Yamapi menatap tajam ke arahku.

“Ah..dia Maki Horikita. Kau kenalkan…dia yang waktu itu…” Jelas Hiroki.

“Aku tidak mungkin melupakannya. Cewek kasar yang berani menonjokku, dan tidak mau minta maaf!!” Kata Yamapi dengan pandangan yang siap membunuh.

“Aku tidak salah!” Bentakku.

Ah ya…aku belum cerita kejadian setelah aku menonjok Yamapi. Tentunya dimana ada artis, di situ ada reporter. Jadi…esok harinya kejadian aku menonjok Yamapi sudah tersebar luas di seluruh Jepang. Aku yang aris baru tentunya disuruh untuk minta maaf. Tapi masa iya aku yang minta maaf kalau dia yang salah.

Tanpa disangka dengan gaya sok manisnya, Yamapi bilang ke wartawan…”Daijoubu…mungkin memang aku yang salah, mungkin aku sedikit menyinggungnya. Harikita-san sudah aku maafkan kok!” Seperti biasa dia memamerkan senyum mautnya. Yang membuat para fansnya kelepek-kelepek. Aku juga sempet terpesona sih, tapi…please deh!!! Memang dia yang salah, dan bukan sedikit dia menyinggung hatiku, dia sudah membuuat aku benar-benar seperti orang patah hati. Aku juga belum cerita ya, kalau aku menghabiskan 2 kotak tissue untuk menghapus air mataku. Rasanya sekarang aku adalah cewek yang tidak akan mengeluarkan air mata lagi. Sia-sia air mataku habis untuk cowok kaya dia.

“Siapa??” Tanya Nishikido yang baru keluar dari kamar mandi, hanya menggunakan handuk saja di perutnya. Aku langsung memalingkan mukaku, bisa-bisa aku mimisan di sini.

“Aku…Ryo-chan. Aku mo balikin DVD ini nih…katanya ada film baru ya???Aku juga sekalian mau nonton.”

“O..yo Hiro-chan!! Masuklah…kau dating sama siapa?” Tanya Nishikido sambil melihat ke arahku. “Ah…cewek yang waktu itu bilang celananya Yamapi belum di zipp kan??”

“Ryooo-chan!!!” Teriak yamapi.

“Ha…ha…ha…habis kejadian itu sulit aku lupakan sih…ha…ha…ha…”

Hiroki masuk ke dalam apartemen Nishikido.

“Ayo Maki-chan.” Ajak Hiroki.

“Maki-chan?????” Yamapi memanggil namaku seolah itu nama yang terlarang untuk diucapkan. Dasar cowok nyebelin!!!

“Ah…Hiroki, aku lain kali saja ke sini lagi. Nishikido-kun, yoroshiku ne!!” kataku memberi salam pada Nishikido.

“Hai..yoroshiku.”

“Jya ne!!”

“Chotto!!” kata Yamapi sambil menarik tanganku.

“Naaaniii??” Kataku sambil menepis tangan Yamapi.

“Aku belum buat perhitungan padamu!!”

“Perhitungan apa maksudmu??”

“Kau sudah buat 5 kesalahan padaku.”

“Haaahhhh???? Yang benar saja!” aku benar-benar ga percaya sikap Yamapi yang seperti ini. “Aku malas berurusan denganmu!!”

“Kau sendiri yang cari masalah denganku, jadi kau haru tanggung akibatnya…!!” Sepertinya Yamapi serius nih. Gawattt…

“Memangnya apa aja salahku??”

“Pertama…kau berani-beraninya menonjokku. Kedua…kau juga menipuku dengan kelemahanku. Ketiga…kau tidak mau minta maaf di depan pers. Keempat…kau membuatku sibuk dikerumuni fansku tadi. Kelima…”

“Chotto!! Sepertinya tidak ada yang kelima, sampai kejadian tadi itu, selesai.” Kataku.

“Ada yang kelima.”

“Tidak ada!!” Bantahku.

“Ada!!” Katanya tegas.

“Memangnya apa lagi…?”

“Yang kelima kau membuatku…”

Kring…kring…kring…

Ponselku bunyi. Tanpa minta izin ke Yamapi, aku langsung mengangkat telepon dari agency-ku.

“Moshi…moshi…” Sapaku.

Horikita-san, besok jam 10 kau datang ke SMA Tohka ya…!”

“Ehh…memangnya ada apa??”

Kau dapat kontrak main dorama. Peran utama!!

“HONTOU???!!!”

sou desu. Makanya besok jangan datang telat ya, ini kesempatan besar untuk debutmu. Apalagi lawan mainmu artis-artis yang sudah ahli.

“Tentu…tentu aku akan datang, aku tidak akan terlambat.”

Kalau gitu…sampai besok. Jyaa!!

“Jya…” Aku menutup teleponnya. “YATTTTAAAA!!!!”

“Kau ini tidak sopan ya!! Kalau ada orang yang sedang bicara denganmu, jangan memotong seenaknya. Bisa kan kau minta izin dulu padaku sebelum mengangkat telepon.” Omel Yamapi.

“Ah…gomenne…aku kira tidaj ada orang.” Kataku sambil senyum-senyum.

“KAu menambah kesalahanmu.”

“Kau ini perhitungan sekali sih Yamashita-san. Gini aja deh…karena aku lagi seneng, aku memaafkan semua kesalahanmu. Kesalahanmu ada bannnnyyyyaaaakkk sekali padaku!”

“Nande???Memangnya apa saja salahku??”

“Pertama…kau bilang aku jelek. Kedua…kau bilang aku bisa merusak reputasi keartisanmu. Ketiga…kau menipuku dengan bilang aku kawaii. Keempat…kau bilang aku kekanak-kanakan. Kelima…kau melanggar permainan Deeto Show. Yang keenam…kau membuat semua telorku pecah. Ketujuh…kau membanting barang-barang belanjaanku. Kedelapan…”

“Moii..yo!! Kau itu berlebihan tau ga!!”

“OK!! Intinya…kau sudah buat hidupku berantakan!! Liat aja aku akan tunjukkan padamu, kalau aku cewek kuat yang bisa menyaingi ketenaranmu di dunia entertainment!!!”

“Coba saja kalau bisa!!!”

“Liat saja!!! WEEEEKKKKK!”

Aku pun kembali ke apartemenku. Yokatta…akhirnya aku bisa main dorama yang meranin tokoh utama. Aku benar-benar beruntung. Kira-kira siapa ya artis yang jadi lawan mainku. Aku jadi penasaran. Tapi…biar jadi surprise besok, lebih baik aku jangan menanyakan pada manajerku. Ah…jadi pengen cepet-cepet besok…

Akhirnya hari ini tiba juga. Aku cepat-cepat menuju SMA Tohka tempat kami berkumpul.

Tiba juga di SMA Tokha. Semua sudah berkumpul ternyata…

“Doumo!!! Ohayo…Maki Horikita desu. Yoroshiku onegaishimasu…!!!” Sapaku dengan semangat pada kru yang lain.

“Yoroshiku…” jawab seorang cowok yang…

“Kazuya???Kamenashi Kazuya desu ne??!!”

“Hai. Kamenashi desu.”

“Uso!!! Jadi kau lawan mainku di dorama kali ini?? Sou desuka??” Tanyaku meyakinkan diri. Ini seperti mimpi, aku bisa main dorama bareng Kazuya Kamenashi. Leadernya boyband KAT-TUN yang sedang ada dipuncak itu. Kyaa…

“Sou desu. Ada satu orang lagi, dia belum datang.”

“Dare?”

“Kau pastu mengenalnya, dia…”

“Yo!!! Gomenne…aku terlambat…”

EEEEEEHHHHHHH…………

Kenapa jadi begini, kenapa dia juga jadi lawan mainku. Kenapa dengan orang yang paling tidak aku inginkan sebagai lawan mainku, kenapa di dorama pertamaku sebagai peran utama……nande???????

“Yo! Pi-chan…kau selalu saja telat!”

“Cuma telat 5 menit kan…lalu…” Yamapi menatapku. “Kenapa dia ada di sini???”

“Areee??? Bukannya kau sudah tau dia ikut berperan di dorama ini?!”

“Sudah tau???” Tannyaku tidak percaya.

“Kukira kau bercanda, Kame.” Katanya.

“Ehhh kau tidak percaya padaku??”

“Bukan, aku bukannya tidak percaya padamu, tapi aku tidak percaya cewek ini bisa jadi pemeran utama di doramaku kali ini.”

“Apa maksudmu…!!!!” Bentakku.

“Maksudku sudah jelas kan.”

“UKKHHHHH!!!!”

Aku pergi ke toilet. Aku mengusap wajahku, memastikan kalau ini Cuma mimpi. Mimpi buruk aku jadi lawan mainnya Yamapi. Actingku memang masih jauh dibandingkan Yamapi, tapi bukan berarti dia bisa seenaknya menyindirku kan. Dengan malas aku kembali ke tempat kami berkumpul.

Kami dibagikan scenario dorama. Judulnya Nobuta wo Produce. Aku jadi cewek yang selalu dikerjain teman-teman di kelas, dikucilkan, dan tidak berani mengungkapkan apa yang ada di dalam hatiku, satu lagi…peranku juga, aku tidak bisa tersenyum. Yokatta…dalam dorama ini yang aku sukai adalah Kame bukan Yamapi. Tapi Yamapi suka padaku…sebenarnya aku sedikit senang. Tapi kalau mengingat Deeto Show, ih…nggak deh!! Walau akhirnya tidak ada kejelasan aku jadinya sama siapa. Ceritanya bagus banget…persahabatan banget. Aku berperan sebagai Nobuko, Kamehashi sebagai Shuuji, dan Yamapi sebagai Akira.

Hari ini penulis scenario, dan sutradara hanya menjelaskan jalannya cerita, dan setting tempat yang rencananya akan kami gunakan untuk tempat syuting ya…SMA Tohka ini. Kami disuruh menghafal, dan menghayati karakter yang kami perankan selama 1 minggu. Minggu depan kami sudah mulai syuting episode pertama.

“Aku ingin liat, sampai mana kau bisa bertahan sebagai Nobuta.” Tiba-tiba saja kata-kata itu keluar dari mulut Yamapi.

“Liat saja!! Aku akan buktikan kemampuanku di dorama ini!!” Kataku yakin.

“OK…kita liat nanti.”

“Ah…Horikita-san…” Panggil Erika Toda yang juga berperan di dorama ini.

“Nande Toda-san??” Tanyaku.

“Ini…” Toda menyodorkan scenario padaku. “Kau tidak boleh meninggalkannya…”

“Ah…arigatou…”

“Tomo-chan, besok aku ke rumahmu ya…aku ada perlu.”

“Hm..” Angguk Yamapi mengiyakan.

Tomo-chan????Memang ada hubungan apa mereka berdua. Kok bisa-bisanya mereka saling panggil nama kecil kaya gitu. Ah…bukan urusanku!!! Tapi…

“Jya Maki…” kata Toda.

“Jya…Toda-san”

“Eh…aku sudah memanggilmu Maki lho!! JAdi kau panggil aku Erika saja ya…”

“Ah…hai…Erika.”

Erika pun pergi meninggalkan kami. Kami???Aku harus cepat-cepat pergi dari sini. Lagian sudah malam. Aku harus cepat pulang. Takutnya aku ketinggalan bis malam. KAlau naik kereta harus berputar. Bisa-bisa aku jalan kaki sampai apartemen. Tanpa izin, aku pergi meninggalkan Yamapi.

“Ahhhh…benarkan…aku ketinggalan bis malam. Masa aku harus jalan kaki…kalau naik taxi kan…harrruuuusssss irit!!”

Aku memutuskan jalan, siapa tau ada bis malam yang lewat, dan mau menaikkan penumpang di tengah jalan.

TIN…TIN…

Eh…ada mobil Ferrari hitam yang nglakson padaku. Mobil itu berhenti tepat di sampingku. Saat kaca mobil dibuka. Ternyata Yamapi yang ada di dalamnya.

“Jalan kaki…???”

“…” Aku malas perang mulut dengannya.

“Aku baru pertama kali liat artis yang miskin kaya kamu!”

“Hey! Kalau kau Cuma berhenti untuk menghinaku, percuma tau!!! Aku tidak akan menangis karena kau hina!!” Aku melanjutkan jalanku dengan kesal.

TIN…TIN…

Apaan sih ni cowok!! Nyebelin banget!!

TIN…TIN…

“APA MAUMU, YAMASHITA-SAN!!!!”

“Naik!!”

“Eh??”

“Naik kubilang!”

“Aku tidak salah denger??”

“Setidaknya aku cowok yang masih punya perasaan untuk tidak membiarkan cewek jalan sendirian malam-malam.”

Tumben sekali dia baik padaku…

“Walau aku tau, tidak ada cowok yang bakal ngeganggu cewek jelek kayak kamu…”

Aku spontan berbalik dan melanjukan jalanku. Aku ralat kalau aku berfikir dia itu cowok baik,dasar…nyebelin!!
”Ayo naik!!!”

“A-ri-ga-to-u…” sambil aku terus berjalan.

Tiba-tiba Yamapi memberhentikan mobilnya. Dan tiba-tiba lagi Yamapi menarik tanganku dan mendorongku masuk ke dalam mobilnya.

“Kau ini kasar sekali sih!!! Tanganku sakit tau!!!” Keluhku.

“Kalau tidak dengan cara ini kau tidak akan masuk ke mobil kan!!” Yamapi mulai menyetir mobilnya.

“Tetap aja kasar!!!”

“Memangnya perlu kucium dulu supaya kau mau…haaahhh??!!!”

“Uh…”

Aku tidak akan menang deh kalau melawan omongannya. Dia kan keras kepala. Ga mau kalah!!! Ngomong-ngomong aku deg-degan juga nih, bisa duduk di samping Yamapi di dalamnya. Aku melirik Yamapi yang sedang menyetir denagn serius. Kakkoi…aku amkin deg-degan. Duh…jangan sampai deh dia dengar suara detak jantungku.

Kring…kring…

Untung ponselku berbunyi. Aku selamat…Di sana muncul foto ku dengan Hiroki. Dan nama Hiroki Uchi juga terpampang di sana.

Moshi moshi Maki-chan.

“Moshi moshi Hiroki, nani??”

Kau sedang apa?

“Aku sedang ada di jalan, baru pulang dari meeting dorama.”

Dorama??

“Iya…akhirnya aku dapet peran utama juga. Yattaaaaa!!!” Ungkapku senang pada Hiroki.

Yokatta…Ganbatte ne!

“ Hai..ganbare masu.”

Sepanjang jalan aku ngobrol dengan Hiroki di telepon. Setidaknya aku punya temang ngobrol yang bisa mengalihkan pandanganku dari Yamapi. Jadi aku tidak sempat deg-degan, tidak sempat memikirkan kakkoi-nya Yamapi, tidak sempat juga untuk perang mulut dengannya.

“Hiroki aku sudah sampai di apartemenku. Kita lanjutkan nanti ya ngobrolnya.”

Hai…oyasumi.

“Oyasumi…jya!!”

Aku menutup ponselku.

“Nah…setidaknya aku masih punya rasa terima kasih…dakara…arigatou gozaimasu…kau sudah mengantarku sampai depan apartemenku.” Ucapku setelah kuluar dari mobil Yamapi.

Aku pergi menuju apartemenku. Aku tidak salah kan…Yamapi mengikutiku.

“Kau tidak perlu mengantarku sampai depan kamar. Cukup sampai sini.” Kataku.

“Heh…jangan ke-ge-er-an deh!!! Aku mau menemui Ryo tau!! Siapa juga yang mau mengantarmu sampai depan kamar.”

“Ih…”

Langsung saja aku berbalik dan meninggalkan Yamapi yang berjalan dibelakangku. Liftnya kosong, kami berdua lagi. UKKHHH!!! Aku ga suka hening kayak gini. Bisa-bisa Yamapi mendengar detak jantungku yang kembali berpacu.

“Anoo…sebenarnya ada hubungan apa kau dan Erika??” Tanyaku untuk memecah keheningan.

“Memangnya kenapa??”

“Kalian saling memanggil nama kecil kan, aku penasaran aja??”

“Apa urusannya dengan mu! Kau dan Uchi juga saling memanggil nama kecil kan?!”

“Memangnya salah?? Kita kan berteman…” jawabku.

“Kalau teman biasa nggak mungkin sampai memanggil nama kecil, apalagi kalian baru kenal, bisa-bisanya langsung akrab gitu.”

“Hiroki itu orangnya asyik. Aku bisa langsung cerita-cerita banyak padanya. Kau tau…waktu acara Deeto Show itu. Orang pertama yang aku pikirkan adalah orang yang mengajakku kencan ke pantai. Itu Hiroki kan?? Tadinya aku akan menyebutkan orang kelima, tapi yang keluar malah orang ketiga.” Jelasku.

“Jadi itu alasan kenapa kau menangis?? KAu menyesal sudah memilihku???”

“Heh??”

Kenapa tatapannya serius sekali. Memangnya aku buat salah lagi ya…

TING…

Akhirnya sampai juga. Baru aku melangkahkan kaki keluar, Yamapi menarik dan mendorongku ke dalam lift. Liftnya tertutup.

“Nande???” Tanyaku heran “Aku mau keluar! Kau ini jangan seenaknya. Aku mau istirahat tauu!!”

“Kau tau apa kesalahanmu yang kelima??”

“…” Pandangannya benar-benar mengunci mataku untuk terus memandangnya.

“Kesalahanmu yang kelima adalah kau membuatku…”

TING…

Lantai 5, sebelumnya Yamapi kan mau ke kamar Nishikido.

“Yo!!” Sapa Nishikido dari luar lift. “Sedang apa kalian?”

Posisi Yamapi yang mendorongku ke pojok lift memang akan membuat orang berfikir yang aneh-aneh. Spontan aku mendorong Yamapi dan keluar dari lift. Secepat kilat aku berlari ke arah tangga turun dan kembali ke kamarku. Deg…deg…deg…Jantungkku tidak bisa berhenti berdetak. Pandangan Yamapi tadi benar-benar membuat aku takut. Pandangannya seperti aku punya kesalahan yang sangaaaaattt besar padanya. Tapi di dalam sinar matanya, aku bisa merasakan dia sakit hati padaku. Aku bingung, memangnya apa salahku??? Apa Yamapi lebih membenciku disbanding aku membencinya???

Pandanganku tertuju pada rak di samping tempat tidurku. Kubuka rak itu. Kuambil isinya. Aku masih menyimpannya baik-baik. Artikel Yamapi sejak dia mulai debut di dunia artis, waktu itu dia masih berumur 11 tahun. Lucuuu…Sejak masuk Johnny’s Jimusho dia memang terlihat menonjol dibanding artis-artis seangkatannya. Aku membuka lembar demi lembar kliping artikel yang aku kumpulkan. Foto Yamapi bersama adiknya Rina dan Ibunya. Arikel tentang perceraian orang tuanya. Ada juga artikel dorama dia yang pertama Kabachitare!. Pertama kalinya Yamapi menjadi leader boyband NEWS, tanggal 15 September 2003. Artikel saat debut NEWS yang pertama, NEWS-Nippon. Sampai artikel dorama terakhirnya Yamapi bersama Masami Nagasawa dan Koike Teppei, Dragon Zakura. Mungkin di artikel berikutnya wajahku juga terpampang bersama Yamapi. Dorama pertamaku dengan Yamapi, Nobuta wo Produce. Ada juga artikel NEWS-Teppen yang sekarang sedang booming di belantika musik Jepang.

Iya deh…aku ngaku. Aku tidak sepenuhnya bisa membenci Yamapi. Tidak mudah bagiku melupakan cowok yang pertama kali membuat hatiku bergetar melihatnya. Tidak mudah juga melupakan perjuanganku mengejar Yamapi hingga dunia entertainment ini. Tapi…tadi sepertinya Yamapi benar-benar membenciku, benar-benar sakit hati padaku, bagaimana ini…??? Setelah aku selangkah lebih dekat dengannya aku malah membuat dia benci padaku…hiks…hiks…hiks…

Syuting pertamaku akhirnya datang juga. Ternyata berita tentang artis memang lebih cepat nyebarnya disbanding berita mengenai kenaikan BBM *ada gitu..??*. Banyak cewek-cewek yang datang. Pastinya mereka adalah fans Kamenashi dan Yamapi yang ingin melihat bintang mereka berlaga.

“Dia Horikita Maki kan???”

Eh…ada yang mengenalku juga…yokatta…

“Iya, yang waktu itu nonjok Yamapi. Dia tidak pantas bermain dorama dengan Yamapi.”

“Iya…iya…masih cantikan juga Masami Nagasawa. Dia cocok lagi dengan Yamapi.”

“Bisa-bisanya ya artis baru kayak dia main dorama bareng Yamapi.”

“Aku malah baru pertama kali ini mendengar namanya, memangnya dia artis ya…??”

“Iya..kukira dia Cuma cewek biasa yang nge-fans sama Yamapi, dan beruntung bisa ikuta Deeto Show!”

“Apa bagusnya sih dia…”

“Semuanya…aku suka semuanya…”

Eh…itu…Hiroki. Dia datang juga.

“Doumo Maki-chan!!! Ganbatte yo!!! Tunjukin ke cewek-cewek bawel ini kalau kau bisa ngasih yang terbaik. Kalau kau pantas jadi seorang artis!!!” teriak Hiroki dari tempat penonton. Tentunya cewek-cewek tadi malu dikata-katain sama artis yang mereka sukai juga. Kaget juga Hiroki Uchi, member NEWS bisa membela artiis baru sepertiku.

“ARIGATOU HIROKI!!!!” teriakku balik.

Untung aku punya temen kayak Hiroki. Tadi aku sempat putus asa, sekarang aku jadi semangat lagi. Aku harus tunjukkin ke semuanya…Aku pasti bisa!!!

Syuting pun dimulai. Semua dapat memerankan perannya dengan baik. Aku pun harus baik. Walau ya…ada beberapa scene yang diulang hingga lima kali. Tapi aku tidak akan menyerah. Tidak akan pernah menyerah.

Syuting hari ini selesai sampai jam 8 malam.

“Ne…Maki-chan” Panggil Erika. “Pacarmu menunggu tuh..” Erika memandang ke arah Hiroki yang sedang asyik ngobrol dengan Yamapi dan Kame.

“He…??”

“Ga usah malu…Uchi-kun emang kakkoi ko…emmm…lebih tepatnya kawaii kali ya…he..he..he..”

“Kami tidak pacaran ko!”

“Masa sih??Kalian akrab banget…”

“Benar kok, kami Cuma temen deket aja.”

“Sampai panggil nama kecil?”

“Memangnya kenapa?? KAu dan Yamapi juga saling memanggil nama kecil kan?!” Kataku.

“Ha…ha…ha…itu karena aku kakak sepupunya Tomo-chan.”

“Ehhhh???kakak sepupu???”

“Hai…sou desu.”

“Tapi aku belum pernah denger berita kalalu Tomohisa Yamashita itu adik sepupunya Erika Toda.”

“Memangnya masalah kaya gitu harus diberitakan juga ya??”

“Ya…engga sih, tada…”

“Maki-chan, kau mau pulang sekarang??” Tanya Hiroki dari sebrang ruangan.

“Iya…chotto…” Jawabku. “Erika, aku pulang dulu ya, jya…”

Aku pun pulang bersama Hiroki. Entah perasaanku aja atau bagimana ya…tapi sepertinya pandangan Yamapi padaku dingin sekali. Sejak mulai syuting tadi juga kami tidak saling menyapa. Biasanya walaupun bertengkar mulut, setidaknya kami saling menyapa. Aku belum berani menyapanya duluan. Sejak kejadian di lift itu, aku masih takut memandang mata Yamapi. Aku takut aura kemarahan seprti itu mengalir lagi ke sekujur tubuhku.

Ahhhh…..

Sekarang hari minggu, tidak ada jadwal syuting hari ini. Pokonya hari ini aku harus refreshing!!! Sudah hampir tiga hari aku tidak bias tidur. Aku harus menghafal dan menghayati peranku sebagai Nobuta. Selain itu, pikiranku juga tidak bias lepas dari Yamapi yang pasti sedang marah padaku. Aku benar-benar bingung menghadapinya. Aku juga bingung, memangnya apa kesalahanku yang kelima sampai dia marah besar gitu padaku.

Bayangin dong…gara-gara aku memikirkannya sampai-sampai di mimpi pun terbawa. Di dalam mimpiku, aku dan Yamapi berada di dalam lift Apartemenku. Suasana yang sama dengan kejadian di dalam lift waktu itu. Selanjutnya Yamapi mencekikku, rasanya dia benar-benar akan membunuhku. Untungnya aku cepat bangun, jadi dalam mimpiku sendiri aku tidak mati dibunuh oleh Yamapi.

Clak…clak…

“Ehhh…Nishikido-kun pasti lupa menutup keran lagi nih…”

Aku memutuskan menemui Nishikido dan bicara masalah ini. Ini sudah yang kesekian kalinya. Semoga saja dia ada di kamarnya. Aku pun menekan bel kamar Nishikido.

“Chotto…”

Lho??? Itu kan suaranya…Yamapi.

Aku cepat-cepat kembali ke arah lift dengan gugup. Liftnya masih ada di lantai 9…ayolah…hayaku…hayaku….aku tidak mau bertemu dengannya. Setidaknya tidak untuk saat ini. Aku belum siap…

Cklek…pintu kamar Nishikido terbuka, aku tidak berani melihat ke arahya.

“Ngapain nunggu lift??” Tanya Yamapi yang menyadari kehadiranku, kayaknya dia juga tahu aku yang menekan bel kamar Nishikido. “Kalau mau kabur lebih cepat lewat tangga kan???”

BAAAKAAA...

Aku langsung berlari turun lewat tangga. Kenapa aku jadi salah tingkah gini sih. Lagian ngapain juga Yamapi ada di apartemen Nishikido. Perasaan dia sering sekali dating ke sini. Emang sih mereka itu teman akrab, tapi apa harus sesering itu bertemu?? Kenapa selalu saja waktu aku bertemu dengan Yamapi adalah waktu yang tidak tepat. Kejadian ini benar-benar membuatku malu. Rasanya aku ingin menenggelamkan diriku ke laut.

Setelah menenangkan diri, aku memutuskan untuk pergi keluar dari apartemen. Intinya…aku tidak mau ketemu Yamapi untuk kedua kalinya hari ini. Sesampainya di lobi, aku mengecek kotak suratku. Begitu aku buka kotak suratku, aku kaget!!! Banyak surat yang bertebaran keluar dari dalamnya. Senangnya…apa karena dorama Nobuta wo Produce aku jadi terkenal. Aku memungut dan membaca satu diantaranya…

KAU TIDAK PANTAS MAIN DORAMA DENGAN YAMAPI DAN KAME!!! CEWEK JELEK!!!

Mungkin ini salah satunya, aku baca yang lainnya…

UCHI-KUN TIDAK PANTAS JADI PACARMU!!!

Aku tidak pacaran dengan Hiroki…

KALAU TIDAK ADA YAMAPI, AKU TIDAK AKAN NONTON DORAMANYA!!!

Ehhhh….

AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKAN ORANG YANG SUDAH MEMUKUL YAMAPI!!!

Itu kan Yamapi yang salah…

PERANMU MEMANG PANTAS SEPERTI ITU…CEWEK JELEK!!!

Heeehhhhh???

“Dorama Yamapi jadi jelek kalau ada kau, pergi ke laut sana…cewek jelek!!”

“MEMANGNYA TIDAK ADA YANG LEBIH BAGUS YA SURATNYA!!! KALIAN SAJA YANG PERGI KE LAUT!!!!” Teriakku…”Ehhhh…ngapain kau disini??”

“Aku sedang membaca surat-surat yang bertebaran di sini.” Jawab Yamapi.

Aku benar-benar tidak tahan…aku…

“HWAAA…”

“Eh…jangan menangis di sini. Nanti aku yang dikira membuatmu menangis.” Kata Yamapi kelabakan.

“HWAAAAA…” Tangisanku malah tambah keras, dasar Yamapi memangnya tidak bias ya menenangkan cewek yang lagi sedih.

“Maki-chan??” Seseorang memanggil namaku. “Kenapa?? Kau apakan Yamashita?” Tanyanya.

“Aku…aku tidak melakuan apa-apa…”

“Hiroki…!!!” Teriakku sambil memeluk Hiroki. Aku butuh teman untuk bersandar. “Untung kau dating…hiks…hiks…”

“Iya…iya…tenanglah, aku di sini ya!!” Hiroki memang cowok embut yang bias menenangkan cewek yang lagi sedih. “Kita ke kamarmu, kau ceritakan semuanya di sana ya…??”

Aku menganguk. Aku dan Hiroki pergi ke kamarku. Sesampainya di sana. Aku menceritakan semuanya. Surat-surat itu, kekesalanku, semuanya…

“Ha…ha…ha…”

“Kenapa kau malah tertawa Hiroki???”

“Ya…kau ini cewek tegar kan?? Lucu aja kau nangis Cuma gara-gara masalah kecil kaya gini.” Ungkapnya sambil senyam-senyum.

“Masakah kecil??? Bagiku ini besar!!Aku sudah berjuang nunjukin actingku, masa tidak ada satupun yang menghargai. Cuma gara-gara aku cewek yang pernah nonjok Yamapi mereka tidak menerimaku!”

“Iya..iya..kau sudah bilang padaku tadi…kata-kata yang sama…he…he…”

“Hiroki…ini serius!!”

“Nee Maki-chan. Kalau kau menangis dan mundur, bukankah itu membuat mereka senang. Itu yang mereka mau kan. Jadi kau harus tunjukkin ke mereka kalau kau…”

“TIDAK akan kalah hanya dengan ejekan seperti itu!!!”

“Itu baru Maki yang kukenal…” KAta Hiroki sambil mengusap-ngusap kepalaku.

“Arigatou Hiroki, aku mungkin langsung menyerah kalau tidak ada kau…arigatou!!!” Ucapku sambil berdiri dan membungguk pada Hiroki “Aku pasti akan balas budi, kau mau apa???” Tanyaku kembali bersemangat.

“Aku mau…kau!!”

“Heehhh??? JAngan bercanda!!”

“Apa aku keliatan sedang bercanda??”

“Eh?” Dia serius…

“Kenapa kaget gitu!!Aku sudah pernah menyatakan perasaanku kan??”

“Waktu itu…”

“Waktu itu kau kira aku bercanda??”

“Gomen, aku tidak tau kau serius…jadi…” Aku bingung…

“Sudahlan…begini saja…” Hiroki berdiri di depanku. TAngan hangatnya memegang bahuku. “Anata ga SUUUKKKIII…hontouni suki. Kau mau jadi pacarku?” Matanya tajam menatapku.

Aku bisa melihat kalau dia serius. Hiroki memang baik, dia selalu ada disampingku kalau aku ada masalah, dia selalu menyemangatiku, dia juga sering membuatku gugup kalau di dekatnya, tapi…aku…

“Hiroki…aku…”

Clek…brug…

Aku dan Hiroki kaget melihat para reporter jatuh di depan pintu apartemanku. Kami hanya terpaku, sekejap kami tidak sadar kalau mereka adalah pencari berita. Mereka langsung berlari pergi. Kami yang baru sadar mereka menguping pembicaraan kami tadi, langsung mengejar mereka.

“CHOTTO MATTE!!!” Teriakku dan Hiroki sambil berlari. Terlambat, mereka sudah pergi dengan kendaraan mereka.

“Ada apa??” Tanya Yamapi yang melihat kami berlari mengejar-ngejar wartawan.”Mereka…wartawan??”

“Hm…” Hiroki mengangguk.

“Lalu??Apa yang membuat kalian mengejarnya??” Tanyanya lagi.

“Itu…aku…Maki-chan…” Hiroki gugup, baru pertama kali aku melihat muka gugupnya. Mukanya juga memerah.

“Kalian…???”

Aku tidak tau harus bagaimana menjelaskannya. Aku jadi mengikuti Hiroki yang hanya terdiam dengan muka merahnya. Aku yakin mukaku juga memerah.

Hari minggu yang panjang. Aku sama sekali tidak bisa merasakan liburan. Hari ini aku datang ke tempat syuting dengan lemas. Semalam aku tidak bisa tidur, apa yang akan dilakukan wartawan dengan info yang mereka dengar di apartemenku.

“Ohayo..” Sapaku sesampainya di SMA Tohka.

“Ah…Maki-chan…kochi…kochi!!” Kata Erika yang menyuruhku ke arahnya. Mereka sedang menonton TV.

Berita mengejutkan dating dari member NEWS Hiroki Uchi dan artis pendatang baru pemain dorama Nobuta wo Produce. Hiroki Uchi menyatakan perasaan sukanya pada Horikita-san. Berikut cuplikan yang kami dapatkan.”

Itu kejadian kemarin, waktu Hiroki bilang suka padaku di dalam Apartemenku. Mereka mendapatkannya dari awal sampai akhir.

Bagaimana kelanjutan dari kisah cinta dua artis ini??Apakah Horikita-san akan menerima pernyataan suka Uchi-kun??Kita tunggu saja.”

“Sugoiiii…!” Kata Erika. “Jadi bagaimana? Kau akan menerimanya?”

“Itu…aku…”

“Uchi-kun itu cowok baik lho!” sekarang Keme yang bicara. “Dia pasti tidak akan membuatmu kecewe, Horikita-san…nee Yamapi??”

Yamapi hanya terdiam. Aku melihat ke arahnya. Sepertinya dia tidak bersemangat.

“Yamapi???Nande??”

“Ah…nani??”

“Kau tidak mendengarkanku??” KAta Kame kecewa.

“Gomen, aku sedang mengingat-ingat scenario untuk episode kali ini. Tadi apa yang kau katakana?”

“Aku bilang Horikita san menerima Uchi-kun sebagai pacarnya.”

“Heeeh??”

“Ha…ha…ha…kenapa kau sampai terkejut gitu!!” Goda Kame.

“Kalau mereka emang mau jadian…ya…baguslah!” Kata Yamapi.

“Benarkah?” Kataku, dadaku rasanya sesak mendengar Yamapi mengizinkan aku jadian dengan Hiroki.

“Tentu saja, Uchi emang cowok yang baik, dia juga selalu ada disampingmu kan?? Sepertinya kalian memang cocok…” Tambahnya…

“Begitu ya…kalau gitu aku terima saja ya…” KAtaku kesal. “Aku mau ke toilet sebentar.”

Kenapa aku harus menangis??? Memangnya kenapa kalau Yamapi mengizinkanku pacaran dengan Hiroki??? Apa urusannya denganku??? Lagipula Hiroki emang cowok baik, benar kata Kame dia tidak akan pernah mengecewakanku seperti Yamapi. Tapi…kenapa rasanya sakit sekali…sakit…Kenapa…kenapa aku jadi menyukai Yamapi sampai sejauh ini….aku Cuma fansnya kan, rasa sukaku tidak mungkin melebihi rasa suka fans pada idolanya kan??? Tapi semakin aku mengelak, aku semakin sakit…

“Maki-chan??” Itu suara Erika. Aku mengusap air mataku. Menormalkan suaraku.

“Hai…”

“Syutingnya sudah mau mulai, kau tidak apa-apa?”

“Hai…daijoubu. Aku Cuma sakit perut, matte…aku akan ke sana sebentar lagi.” JAwabku.

“Hai. Cepat ya..kami tunggu.”

Aduh…mataku merah nih!! Gimana dong?? Tapi kalo aku tidak segera ke sana, bisa-bisa diomelin om sutradara. Semoga…tidak ada yang sadar mata merahku ini. Aku kembali ke tepat syuting.

“Gomenne…aku sakit perut!!” Kataku.

“Ya…sudah, scene 15 take 1 action!!!!” Teriak om sutradara.

Syuting berjalan lancar. Mereka semua bermain secara professional. Jadi aku juga harus professional. Tidak boleh mencampuradukkan masalah pribadi di tempat syuting. Bisa-bisa actingku kacau. Bisa-bisa aku dapet surat-surat hinaan lagi. Aku tidak akan membiarkan mereka mengirimiku surat seperti itu untuk yang kedua kalinya. Walaupun aku harus mengulang beberapa take saat bersama Yamapi. Syuting hari ini selesai juga. Sekarang aku bisa pulang lebih cepat. Tapi…diluar banyak wartawan yang mencari info tentang hubunganku dengan Hiroki. Huuh…!!

“Hey…!” Itu Yamapi, cowok yang paling tidak ingin aku temui saat ini. “Nih!!” dia menyodorkan hansaplas padaku.

“…” aku mengacuhkannya.

Tapi Yamapi menarik tanganku yang tadi terluka saat syuting. Tangannya hangat. Dia menempelkan hansaplas dengan lembut ke lukaku. Kumohon jangan memberi hal yang yasashii padaku. Jangan melakukan hal-hal yang bisa membuatku berfikir aku masih punya kesempatan. Aku langsung menepis tanganku setelah Yamapi menempelkan hansapalasnya.

“Arigatou...” Kataku dan langsung berbalik pergi.

“Chotto!!” Yamapi menarik tanganku. Aku menepisnya dengan spotan.

“Nani???”

“Kau…kau benar-benar akan menerima Hiroki?” Tanyanya, aku kaget pertanyaan seperti itu keluar dari mulutnya.

“Kau sendiri yang bilang aku cocok dengan Hiroki kan??”

“Aku memang bilang begitu, tapi kalau kau jadian dengan Uchi, aku…”

“Kau kenapa???” Potongku. “Tau tidak, kau ini selalu memperunyam masalah! Aku ingin hidupku tenang tanpa kau menggangguku!! Aku mau jadian dengan Hiroki atau tidak itu bukan urusanmu!!!Jya!!!” Aku berbalik dan pergi, tiba-tiba…

“KESALAHANMU YANG KELIMA!!!!” Teriaknya. Aku berbalik.

“Kesalahan…kesalahan…kesalahan…!!!KAu selalu mengungkit semua kesalahanku, tapi kau tidak pernah sadar kalau kau sudah buat banyak kesalahan padaku!!! Sebenarnya apa maumu!!! Kau mau aku berbuat apa supaya aku bisa menebus kesalahan-kesalahanku itu hah!!!” Aku benar-benar marah padanya. “Memangnya apa kesalahanku yang kelima itu hah??? Apa salahku sampai kau begitu membenciku!!!!”

“Kesalahanmu yang kelima adalah membuatku patah hati!!!” Teriak Yamapi. Aku hanya terdiam bingung, aku tidak mengerti apa maksudnya. “AKU SUKA PADAMU!!!!”

Hening. Aku hanya bisa terdiam. AKu tidak percaya Yamapi bilang suka padaku. Kenapa…kenapa…disaat seperti ini?? Kenapa disaat aku memutuskan untuk melupakannya, dia malah bilang suka padaku??

“Maki-chan???” Aku berbalik melihat orang yang memanggil namaku.

“Hiroki…” Ucapku pelan.

“Yo Yamashita-san!!” sapanya pada Yamapi. “Kau sudah selesai syuting?Ada banyak wartawan di rumahku. Akhirnya aku bisa kabur dan datang kesini, tapi ternyata banyak juga ya wartawan yang dating ke sini. Untung aku…”

Aku langsung menabrak Hiroki, aku menarik bajunya. Kugenggam erat…

“Maki-chan???Nande???”

“Hiroki…aku…aku mau jadi pacarmu.”

Aku mengatakannya. Apa yang sebenarnya kulakukan?? Aku menerima Hiroki di depan Yamapi. Beberapa detik setelah Yamapi bilang suka padaku. Aku benar-benar kaget YAmapi bilang suka padaku, aku takut melihat ke arahnya lagi. Aku takut menatap matanya. Aku…

“Hontou???” Tanya Hiroki menegaskan.

“Hm…” Aku mengangguk.

“YATTAAAA!!!!” Teriak Hiroki senang dan langsung menarikku ke pelukannya. “Maki-chan…kenapa malah menangis??”

“hmmm…” aku menggeleng dan mengusap air mataku. “Daijoubu. Aku senang, aku senang bisa punya pacar kayak Hiroki.”

“Ha..ha..ha..sudahlah jangan menangis. Bisa-bisa aku ikut menangis…he..he..he..” Hiroki memang cowok yang bisa membuatku tenang. Aku pun tersenyum. Tapi mata itu terus memandangku, membakar tubuhku.

“Wah…Uchi-kun, omedetou…!!” Kata Yamapi menghampiri kami, dan memberi selamat. Aku menghindari tatapannya.

“Arigatou Yamashita-san.”

“Hati-hati kalo pacaran dengannya…bisa-bisa kau ditonjok tiap hari lho!” Kata Yamapi bercanda.

“Ha..ha..ha..dia tidak akan menonjokku…”

Aku melirik ke arah Yamapi. Dia hanya acting atau apa sih, dia sama sekali tidak terlihat sedih atau patah hati sedikitpun. Saat mata kami bertemu, aku cepat-cepat memalingkan wajahku.

Sudah hampir 1 bulan setelah aku dan Hiroki membuat konferensi pers, yang menegaskan hubungan kami. Walau para fans Hiroki masih saja mengirimiku surat kaleng yang menyuruh kami putus. Ini baru pacaran dengan Hiroki Uchi, bagaimana kalau pacaran dengan Tomohisa Yamashita, bisa-bisa aku langsung dikirimi bom. Uh…kenapa aku masih memikirkannya juga!!! Aku kan sudah punya Hiroki yang selalu ada disampingku.

Tapi mau tidak mau aku juga merasa bersalah pada Yamapi. Aku orang yang paling tau bagaimana rasanya patah hati, seharusnya aku tidak berbuat begitu pada Yamapi. Sudah 5 episode Nobuta wo Produce aku tidak pernah bicara dengan Yamapi. Lebih tepatnya…aku menghindarinya. Setidaknya aku harus minta maaf. Dia kan rekan kerjaku, aku tidak mau punya musuh rekan kerjaku sendiri.

Yosh!!

Hari ini aku harus bisa menyapa Yamapi dan minta maaf padanya. Walau sebenarnya hati ini juga masih sakit…aku harus memperbaiki hubunganku dengannya, setidaknya sebagai rekan kerja. Syuting hari ini berjalan lancar. Kami juga diberi tau bahwa rating doramanya meningkat. Dan akhirnya aku punya fans juga, cewek-cewek yang mengejekku itu juga sudah tidak mengirimiku surat kaleng. Akhirnya mereka bisa menerima keberadaanku di dunia entertaimen.

“Ah…Yamashita-san.” Panggilku pada Yamapi. Yamapi berbalik ke arahku. “Anoo…besok ulang taunku, aku ingin merayakannya kecil-kecilan, aku mau mengundangmu, besok jam 7 malam di apartemenku.”

“Hmm…”

“Soshite…gomennasai…” aku membungkukkan badanku.

“Untuk apa?”

“Eh…itu…waktu itu…waktu kau…”

“Maksudmu waktu aku bilang suka padamu?” kenapa malah Tanya padaku!!”Ha…ha…ha…”

“Eh??” Kenapa dia tertawa.

“Kau pikir aku serius??”

“Haah???”

“Kau minta maaf karena takut menyakitiku?Ha…ha…ha…kau ini polos sekali ya Horikita-san. Mana mungkin aku bisa suka padamu…memikirkanmu saja aku tidak pernah…jadi…”

PLAK!! Aku menampar Yamapi…air mataku tidak bisa keluar saking marahnya. Seperti klise film yang terbakar, itu pikiranku saat ini, kosong.

“Kenapa sih…setiap aku mencoba bicara denganmu yang aku dapat hanya kata-kata kasarmu!!” Kataku pelan namun tegas dan bergetar.

Aku pun pergi. Aku tidak peduli saat itu sedang hujan besar. Aku memutuskan tidak akan pernah berhubungan lagi dengan Yamapi. Setiap aku melangkah untuk memperbaiki hubuganku dengannya, setiap itu pula aku merasakan satu samurai lagi menebas hatiku.

GREP…Tiba-tiba Yamapi memelukku dari belakang.

“HANASE YO!!!!” Aku mendorong tubuhnya, melepaskan diri dari pelukannya. Teriakanku mengalahkan suara derasnya hujan. “Anata ga…hontouni kirai desu!! KIRAI DESU!!!”

Aku berlari sekencang-kencangnya. Aku menangis sekeras-kerasnya. Hujan menutupi air mata yang mengalir dari mataku. Semuanya sudah selesai. Hubunganku dengan Yamapi tidak akan ada kelanjutannya.

Kring…kring…kring…

O-Tanjoubi OMEDETOU!!!

“Hiroki…”

Kau baru bangun tidur ya…yokatta…sepertinya aku berhasil jadi orang pertama yang ngucapin selamat ulang taun padamu nih!!

“Arigatou…kau memang yang pertama!”

Kalau gitu cepatlah turun, aku sudah menunggumu di bawah nih!!

“Nande???”

Aku mau kasih hadiah special nih…!

“Nani sore??”

Hi-mit-su!!í”

“Hiroki!!!!”

Makannya cepat turun, atau aku yang ke atas.

“Jangan!!!” teriankku. “Ah…maksudku, aku yang akan turun, kau tunggulah.”

Wakatta…hayaku.

“Hai..matte yo!!chotto…jya!”

Aku tidak mungkin meminta Hiroki yang ke atas. Selain aku baru bangun tidur dan masih memakai piamaku, mataku ini lho!!! Bengkak…gara-gara menangis kemarin sih! Kalau dipikir-pikir sudah berapa liter air mata yang kuhabiskan untuk menangisi Yamapi. Akh…aku tidak akan pernah menangisinya lagi. Ini untuk yang terakhir kalinya. Cukup aku memikirkannya. Hari ini ulang taunku, aku harus gembira. Aku pun mandi dan bersiap-siap menemui Hiroki.

“Gomenne Hiroki…kau nunggu lama ya..??” Kataku.

“Laaammaaaa…”

“Gomen..hontouni gomen…”

“Gimana ya…hmm…kau harus menebusnya di hari ulang taunmu ini.”

“Aree..??? Kan aku yang ulang taun, kok…??”

“Tenang saja, aku Cuma mau aku dan kamu melakukan hal yang biasa sepasang kekasih lakukan, he…he…he…” Hiroki tersenyum jail.

“Kita baru satu bulan pacaran, jangan minta yang macam-macam!!!”

“Memangnya aku minta apa??”

“Kau bilang tadi hal yang biasa dilakukan sepasang kekasih?? Apa coba kalau bukan…itu…masa aku harus mengatakannya!!”

“Maksudmu aku minta ke Love Hotel gitu???”

“Lalu…” Pipiku memerah.

“Ha…ha…ha…aku tidak akan secepat itu mengajakmu ke Love Hotel,” Hiroki tertawa, dan itu membuatku malu sekali. Apa sih yang kupikirkan!! “Aku mau mengajakmu kencan…ke…pantai…doushita??”

“Pantai?”

“Iya…aku memang ingin mengajak pacarku kencan ke Pantai.”

“Hmm…”

“Atau kau ingin aku mengajakmu ka Love Hotel??”

“Hiroki…berhenti menggodaku!!!” Kataku sambil memukulinya.

“Itai..itai…ternyata benar ya apa kata Yamashita-san, aku harus siap dipukul olehmu tiap hari.”

“…” Tolong jangan sebut namanya…

“Nee…Maki-chan!!”

“Kalau gitu ayo kita pergi.” Ajakku.

“Hai. Ikuzo!!!”

Kami pun menuju mobil Hiroki yang terparkir di depan Miracle Apartemen ini. Langkahku berhenti melihat Yamapi keluar dari mobilnya. Dia membawa kotak besar. Aku langsung memalingkan mukaku, sebelum Yamapi melihatku.

“Yo Yamashita-san!!” Hiroki…kenapa kau malah memanggilnya.

“Yo!!” Balas Yamapi pada Hiroki.

“Lho?? Kau tidak enak badan? Wjahmu pucat sekali Yamashita-san!”

“Hmmm…daijoubu, sepertinya aku Cuma kena flu aja.” Jawabnya. “Kalian mau pergi??”

“Sou desu. Ini kan ulang taun Maki-chan, jadi kami mau kencan. Ke pantai…” Jelasnya. Kenapa malah diceritakan sih!!!

“Pantai?”

“Iya..ingat waktu Deeto Show?? Aku juga menawarkan pantai kan?? JAdi aku ingin mewujudkannya sekarang.”

“Oh…”

“Sekalian kami mau beli perlengkapan untuk nanti malam, ada perayaan kecil-kecilan. Kau datang kan Yamashita-san??”

“Ah…sepertiya aku tidak bisa, makannya aku bawa kadonya sekarang. Nih!” Yamapi menyodorkan kotak besar yang dibawanya padaku. “O-tanjoubi omedetou…” ucapnya.

Aku diam saja, masih memalingkan wajahku.

“Sugoiii…!! Besar sekali hadiahnya…” Hiroki malah mengambil hadiahnya untukku. “Hadiah dariku saja tidak sebesar ini.”

“Ok…kalo gitu, aku pulang ya…jya!!”

“Jya!!” Balas Hiroki.

Yamapi pergi menuju mobilnya. Aku mengambil hadiah dari tangan Hiroki.

“Chotto!!” Aku memanggil Yamapi. Yamapi berbalik ke arahku. Dan matanya membesar kaget melihatku membawa kotak hadiah besar darinya itu. “Bawa ini!” Aku mendorong hadiah itu ke tubuhnya. Aku berbalik tapi dia malah menarik tanganku. “Hanase!!! Aku tidak butuh hadiah dan ucapan selamat ulang taun darimu!!” Bentakku.

“Kali ini saja…” Suaranya lemas, mungkin itu pengaruh flunya. “Kau terima hadiah dariku. Setelah kau menerima hadiah ini, aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi. Onegaii!”

Yamapi pergi dengan mobilnya. Aku hanya bisa melihat mobilnya pergi menjauh sambil memegang hadiah besr darinya. Kata-kata yang diucapkan Yamapi tadi seolah dia berkata “Sayonara” padaku. Kalau begitu bagus kan, berarti aku juga tidak perlu susah-susah mengindarinya lagi. Tapi…kenapa rasanya samurai itu menancap lagi di dadaku???

“Maki-chan??”

“…”

“Ne…Maki-chan!!!”

“Ah…gomen, ikuzo.”

Aku dan Hiroki pun pergi menuju pantai. Akhirnya kami sampai juga di pantai.

“SUGOIII….Kireii na!!” Teriakku begitu sampai di pantai.

“Tentu saja…!!!” BAlas Hiroki. “Makannya aku paling suka pantai. Kalau sudah di pantai rasanya semua masalah lenyap.”

“Hmm…” Aku mengangguk mengiyakan.

Yamapi juga suka sekali dengan pantai, dia suka musim panas. Tiap kali dia penat, dia pasti akan lari ke pantai untuk refreshing. Ha…ha…aku ini benar-benar fans yang baik ya!! Mengingat Yamapi lagi…

Rasanya otakku sekarang tidak bisa berfikir jernih. Tanpa sadar aku terus melangkah mendekati lautan. Sedikit demi sedikit aku bisa merasakan ombak-ombak kecil menghantam kakiku.

Cpret…cepret…

“Hiroki!!!” Hiroki menyemprotkan air padaku. “Bajuku jadi basah kan…”

“Bagus dong, jadi ada alas an untuk kau buka baju…he…he…he…” Godanya.

“HIROKI!!!!”

Aku membalas menyemprotkan air lagi padanya. Kami jadi main-main air. Berkejar-kejaran. Dalam sekejap kami basah kuyup.

“Ini gara-gara kau!! Aku kan ga bawa baju ganti.” Keluhku.

“Ya…kita keringkan.”

“Keringkan gimana??”

“Ayo!” Hiroki menarik dan menggenggam tanganku. Tangannya hangat. “Kita jalan-jalan sambil mengeringkan badan kita.”

“Hmm…” Aku mengangguk.

Untung saja Hiroki cowok yang pintar ngobrol. Kalau tidak, aku tidak tahu mau ngomong apa. Aku merasa bersalah padanya. Aku merasa telah mempermainkannya. Aku menerimanya hanya karena aku ingin menyangkal perasaan Yamapi padaku. Lihat saja…sekarang pun, saat aku berkencan dengannya aku malah memikirkan Yamapi. Aku menatap Hiroki yang masih semangat bercerita. Aku tidak boleh menyakiti cowok yang sebaik ini. Selama ini hanya Hiroki yang selalu mengerti keadaanku. Ya…aku harus mulai menyukainya…aku harus bisa menerima dia sebagai pacarku seutuhnya.

“Hiroki aku…”Aku mulai bicara untuk mengungkapkan keputusanku tadi. Tapi…

“Ah…kireiii!!!” Teriaknya sambil menujuk ke arah sunset. “Kireii ne??”

“Hmm…” Aku mengangguk.

Pandanganku terpaku pada matahari yang mulai tenggelam di atas laut itu. Aku malah merasakan kesedihan di matahari itu. Seolah saat dia akan tenggelam ke laut, dia tidak akan pernah muncul lagi.

GREP…

“Hiroki…??” Aku kaget. Hiroki tiba-tiba memelukku dari belakang.

“Sebentar lagi…” Katanya. “Sebentaaaar lagi, hanya sampai matahari itu tenggelam.” Suaranya bergetar di telingaku.

“Hiroki…nande??”

“Sssstttt…jangan bicara. Aku hanya ingin memelukmu saat ini.”

Suasana pun hening. Hiroki tetap memelukku. Hangat. Aku bisa merasakan perasaan Hiroki yang mengalir ke tubuhku. Matahari pun sedikit demi sedikit tenggelam ke laut. Sampai ia tidak terlihat lagi.

“Yosh!!” Kata Hiroki sambil mengepalkan tangannya ke atas. Dia sudah melepaskan pelukannya untukku. “Ayo pulang!!”

“Eh..???”

“Ehh??? Kau ini gimana sih. Bisa-bisa kau terlambat di pesta ulang taunmu sendiri. Ikuzo!!”

Di dalam mobil suasana hening. Hiroki kenapa ya?? TIdak biasanya dia diam seperti ini. Tadi waktu Hiroki memelukku juga aku merasakan hal yang tidak biasanya. Apa Hiroki sedang punya masalah??

“Anoo…” Aku memulai pembicaraan untuk memecah keheningan.

“Akhirnya…sampai.” Hiroki memotong kata-kataku.

Kami sampai di took kue. Hiroki memarkirkan mobilnya. Kami pun memilih-milih kue ulang taun. Kami Juga berbelanja untuk pesta ulang taunku malam ini. Tapi tetap saja suasananya sangat tidaak menyenangkan. Hiroki hanya bicara seperlunya. Di mobil pun hening. Setiap aku memulai membuka pembicaraan Hiroki selalu mengalihkannya. Sampai akhirnya kami sampai di apartemenku.

“O-TANJOUBI OMEDETOU GOZAIMASSSUUU!!!!” Teriakan itu langsung menyambutku begitu aku membuka apartemenku.

Ini benar-benar surprise untukku. Mereka semua, member NEWS ditambah Kamenashi dan Erika menyambut kedatanganku.

“Minna…arigatou” Aku benar-benar terharu.

“OK!!” Kata Hiroki. “Kami membawa cake ulang taun, setelah Maki-chan tiup lilin, langsung aja kita abisin ni kue…dou???”

“Ehhhh…berarti ada dua kue dong!” Kata Erika.

“Nande????” Hiroki kaget.

“Gapapa.” Kataku. “Makin banyak kue makin serrruuu kan!”

“KAlo gitu…ayo Maki!! Aku udah ga sabar pengen makan kuenya nih!!” Ajak Erika.

Aku make a wish sebelum niup lilinnya. Aku minta, hidupku bahagia, sekarang dan selamanya. Kutiup lilin di atas kue ulang taunku. Lalu aku memotongnya.

“Akh…kue pertama” Teriak Erika. “Pasti buat Uchi-kun dong??” Goda Erika.

“he..he..”

“Aku tidak mau.” Kata Hiroki membuatku kaget. “Aku mau yang besar, ga mau yang kecil!!!”

HA…HA…HA…semuanya tertawa. Aku memang ikut tertawa, tapi…aku tau Hiroki pasti sedang berusaha menolak kue pertamaku.

“Ehhh…” Kata Hiroki lagi.

“Nande??” Tanya Tegoshi.

“1…2…3…4…5…6…” Dia menghitung. “7” dia menghitung dirinya sendiri. “Mana Yamashita-san??”

“Akhhh!!!Aku juga baru sadar” Kata Erika. “Yamapi kemana??”

“Padahal tadi pagi aku dan Maki bertemu dengannya.” Jelas Hiroki.

“Benarkah??” Tanya Ryo.

“Hmm.” Hiroki mengangguk.

“Padahal aku telepon dia ga pernah diangkat. Kemana sih tu anak??” Tambah Ryo.

“Ah…moshi-moshi Pi-chan.” Kata Koyama yang ternyata dari tadi dia pegang ponsel itu sedang berusaha menghubungi Yamapi. Ponselnya langsung di loadspeaker. Aku hanya terdiam. “Dimana lu??”

Di rumah.” Jawab Yamapi di seberang sana.

“Di rumah??? Kenapa lu masih di rumah??” Tanya Ryo.

Emangnya kenapa?

“Akira…sekarang kan ulang taun Nobuta, memangnya kau tidak tau.” Sekarang Kamenashi yang bicara.

Ohhh…aku tau.

“Soshite…???” Tanya Ryo.

Aku udah ngasih kado kok. Aku ga bisa dateng, ga enak badan nih!! Tanya aja ke Uchi-kun, ya kan Uchi-kun???

“Benar gitu Hiroki??” Tanya Ryo memastikan.

“…”

“Hiroki???”

Aku melihat Hiroki mengepalkan tanganya. Hiroki kenapa?? Hari ini dia aneh???

“Jangan jadikan itu alasan.” Jawab Hiroki akhirnya. Suaranya bergetar.

Ehh??

“Memangnya kalau kau sudah memberi Maki-chan kado berarti kau tidak perlu dating ke pesta ulang taunnya!!!!” Suara Hiroki mulai meninggi.

Kenapa kau malah marah-marah?

“Aku TIDAK suka orang munafik sepertimu!!!”

“…”

“Hiroki…” Aku berusaha menenangkan Hiroki yang tiba-tiba marah.

“Datang kau ke sini!!!” Bentak Hiroki pada Yamap lagi.

Aku bilang aku tidak bisa datang…

“Benarkah???” Hiroki benar-benar marah sekarang. “Kalau tidak datang, aku tidak akan pernah melepaskan Maki-chan untukmu!!”

“Hiroki!!! Ngomong apa kau!!!” Bentakku pada Hiroki.

“Kalau dalam 15 menit kau tidak datang…” Hiroki mengacuhkan kata-kataku. “Maki-chan akan menjadi milikku…se-la-ma-nya!!!”

TREK. Hiroki menutup ponsel Koyama. Suasana berubah. Semuanya kaget melihat kejadian tadi. Hiroki termasuk member NEWS yang ceria dan tidak pernah marah. Ryo yang sahabat dekatnya pun kaget melihat kelakuan Hiroki tadi.

“OK!! Kita tunggu 15 menit. Kalau dia…”

PLAK!! Aku menampar Hiroki. Erika keluar apartemenku. Semuanya memiliki pikiran yang sama untuk membiarkan aku dan Hiroki menyelesaikan masalah kami sendiri. Aku hanya menatap tajam Hiroki.

“Hari ini kau kenapa sih???” Aku memulai pembicaraan. “Sejak kau memelukku kau berubah, kau sama sekali tidak bicara padaku, kau selalu mengalihkan apa yang ingin aku bicarakan, dan sekarang…kau ini seperti orang bodoh tau ga!!!!”

“…”

“JANGAN DIAM SAJA!!!!” Bentakku.

“Kita putus.”

“Heeeehhh??”

“Aku senang bisa jadi pacarmu. Walau Cuma 1 bulan.” Jelasnya.

“Jangan bercanda…”

“Aku tidak bercanda.” Hiroki menatap dalam ke mataku. “Terima kasih, di pantai tadi kau mengizinkanku memelukmu. Terima kasih kau mau jadi pacarku. Aku bahagia bisa jadi pacarmu…”

“Jangan memutuskan seenaknya!!!Jangan mempermainkan perasaanku!!!”

“Kau yang sudah mempermainkanku!!!”

“ehh??”

“Aku tau semuanya…aku mendengar pembicaraanmu dengan Yamashita-san!!Aku tau kau menerimaku setalah Yamashita-san bilang suka padamu!!Aku tau…yang kau sukai itu Yamashita-san, bukan aku…”

“…”

“Setiap bersamaku, aku tau kalau kau memikirkan orang lain. Dan itu Yamashita-san kan??Aku tau selama ini kau memaksakan diri…”

“Aku tidak memaksakan diri!!!” Potongku. “Aku akui…aku…aku memang menyukai Yamapi. Tapi aku sudah memutuskan untuk menyukaimu!!”

“…”

“Kau yang selalu ada untukku, aku…aku membutuhkanmu Hiroki! Aku akan menyukaimu. Aku akan mencoba menyukaimu. Onegai…” Aku membungkkuk memohon pada Hiroki. Hiroki meneganggak tubuhku.

“Kalau begitu, boleh aku menciummu??”

“eh??”

“Boleh??”

“…” Aku pun mengangguk.

Hiroki menyentuh wajahku dengan lembut. Dia mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku bisa merasakan nafas hangatnya. Aku memejamkan mata. Aku deg-degan. Bibir kami makin dekat. Aku mengepalkan tanganku. Tubuhku bergetar. Tenanglah Maki…kau sudah bertekad untuk menerima Hiroki kan?? Ayo tenanglah…Tapi tiba-tiba Hiroki melepaskanku.

Aku membuka mataku dan melihat Hiroki pergi menuju pintu. Aku hanya diam melihat Hiroki membuka pintu dan keluar. Aku bisa melihat Yamapi di luar pintu. Hiroki pergi, Yamapi masuk ke apartemenku. Aku memandang tajam ke arahya. Aku mendekati Yamapi, dia pun berjalan mendekatiku.

“INI SEMUA GARA-GARA KAU!!!!” Aku memukuli Yamapi. Tidak peduli dengan wajahnya yang pucat karena sedang sakit. Aku menangis. “GARA-GARA KAU AKU MENYAKITI HIROKI!!!!AKU BENCI PADAMU!!!” Sambil terus memukulinya. “Aku…benci…aku benar-benar benci padamu!!”

GREP. Yamapi memelukku dalam diam. Aku terus menangis di pelukannya.

Sinar matahari mulai menusuk mataku dari celah-celah jendela. Perlahan aku membuka mataku. Mataku langsung membesar.

“KYAAAAAA!!!!!” teriakku sambil mendorong jatuh cowok yang ada dihadapanku.

“iiiiitaaaiiii….” Katanya sambil memegang pinggangnya yang sakit karena terdorong jatuh dari tempat tidur. “Memangnya kau tidak bisa membangunkanku dengan lembut ya!!!!”

“Sedang apa kau di sini???Kenapa kau bisa tidur di tempat tidurku???Apa yang kau lakukan??” TAnyaku gugup.

Yamapi malah mendekatiku. Wajahnya dekat sekali. Aku bahkan bisa melihat bayanganku di dalam bola matanya. Dadaku mulai bergemuruh.

“Memangnya kau lupa kejadian tadi malam…” Katannya dengan senyum yang menggoda. “…Ma-ki-chan???”

“KYAAAAAA!!!!!” Kali ini aku tepat menonjok mukanya.

“ITTTTAAAAAIIIII!!!!!”

Kejadian tadi malam. Tentu saja aku ingat. Aku telah menyakiti Hiroki. Lalu Yamapi datang dan menenangkanku. Sepertinya karena aku menangis terus, aku sampai ketiduran.

“Itai…” Erang Yamapi yang luka tonjok dariku sedang aku obati. “Kalau mau mengobati jangan melamun!!!”

“…”

“Sudahlah! Kalau kau yang ngobatin bisa-bisa malah infeksi.” Dengan kesal aku menekan lukanya. “aakkkhhh…sakit tau!!!”

“…”

Hari ini aku benar-benar tidak bersemangat. Bagaimana keadaan Hiroki setelah tadi malam ya??? Akhh….kenapa sih di hari ulang taunku aku malah mendapat masalah seperti ini. Aku melihat wajahku di kaca. Mataku bengkak.

“Kau menyesal putus dengan Hiroki??” Tanya Yamapi sambil memindah-mindahkan chanel TV, yang melihatku melamun di depan kaca.

“…”

“Kalau kau menyesal, balik aja lagi apa susahnya sih!!!”

“…” Aku berbalik dan menatap tajam kea rah Yamapi.

“Maumu apa sih!!!” Katanya mulai serius. “Kau harus bersikap tegas! Kalau kau plin-plan terus seperti ini bukan Cuma Hiroki yang kau sakiti, kau juga menyakiti diri sendiri! Soshite…bagaimana denganku???”

“…”

“Aku pulang.”

Aku tidak tau harus berbuat apa. Yamapi pergi dari apartemenku. Dia benar. Aku plin-plan. Aku melihat kotak besar di atas meja. Itu kado yang Yamapi berikan untukku. Aku mengambil dan membukanya. Ehhhh... Aku benar-benar kaget melihatnya. Di dalamnya ada 6 boneka pangeran dengan tampilan yang berbeda-beda. Semua boneka itu kalau aku tekan dadanya dia akan berbunyi, “O-tanjoubi omedetou…anata ga suki suki suki desu…boku no hime-chan”. Bagaimana dia bisa tau kalau aku ingin mendapatkan hadiah seperti ini. Sejak kecil, aku ingin mendapatkan hadiah boneka pangeran yang bisa mengatakan kata-kata seperti ini.

Kenapa Yamapi bisa tau. Kalau diingat-ingat lagi, waktu di Deeto Show, dia juga mengajakku ke tempat yang ingin aku kunjungi untuk kencan dengan orang yang kusukai. Apa itu suatu kebetulan?? Lalu…kenapa boneka pangerannya ada 6??? Aku mengamati salah satu boneka pangeran itu. Ehh…di bajunya ada tulisan kecil…”16-sai” …eh??? Kemarin kan ulang taunku yang ke-20. Apa mungkin???

“ehh???”

Ternyata di setiap baju boneka pangeran itu ada tulisan yang menunjukkan umurku. “15-sai”, “16-sai”, “17-sai”, “18-sai”, “19-sai”, dan boneka pangeran yang memakai baju zaman edo ini pasti untuk ulang taunku yang sekarang, “20-sai”. Kenapa…kenapa bisa begini??? Apa dia mengenallku dari 6 tahun yang lalu?? Tapi aku baru bertemu dengannya taun lalu. Bagaimana bisa???

Aku melihat ke dalam kotak kado itu. Dan semuanya terjawab. Di dalamnya terdapat arikel mengenai diriku. Mulai dari arikel saat pertama kali aku di potret untuk majalah Onna Magz. Itu foto pertamaku yang tampil di sebuah majalah. Semua pemotretan majalah yang aku lakukan untuk debut di dunia entertainment, Yamapi memilikinya di dalam artikel ini. Ada cd juga di dalamnya.

Aku memutar cd itu. Ternyata isinya adalah iklan-iklanku, berbagai wawancara yang aku lakukan, berbagai acara tv yang aku tampil di dalamnya, bahkan episode-episode dorama yang pernah aku mainkan. Padahal semuanya itu…belum tentu ada orang yang melihatnya. Bahkan mungkin tidak ada yang tertarik untuk mengumpulkannya. Bahkan acara Deeto Show pun dia punya. Sambil tidak menyangka apa yang telah aku dapatkan dari Yamapi aku memasukkan kembali hadiah-hadiah itu dalam kotaknya. Aku terkejut untuk yang kesekian kalinya. Ada banyak sekali foto-fotoku. Itu foto-foto saat aku syuting Nobuta wo Produce. Kapan dia mengambilnya???

Air mataku mulai mengalir. Sejak 6 tahun lalukah dia…menyukaiku?? Aku…aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin melihatnya. Aku…

Berita mengejutkan kembali datang dari bintang muda Hiroki Uchi…

Mendengar itu aku langsung memfokuskan mata dan telingaku ke acara di TV.

Hiroki Uchi, salah satu member NEWS keluaran Johnny’s Jimusho tertangkap razia polisi tadi malam di sebuah klub. Dia tertangkap dalam keadaan mabuk-mabukan padahal dia masih dibawah umur…

Tayangan penangkapan Hiroki pun muncul. Aku baru pertama kali melihat Hiroki dalam keadaan mabuk seperti itu. Wajahnya keliatan depresi dan tidak bersemangat. Penampilannya jadi terlihat lusuh.

Setelah kejadian malam kemarin, apa yang terjadi pada karirnya??? Kita sudah bergabung dengan Johnny Kitagawa, selaku pemilik agency Johnny’s Jimusho. Kitagawa-san, bagaimana anda menanggapi kejadian Uchi-kun in??

Saya benar-benar kecewa pada Uchi-kun, karena selama ini dia tidak pernah menimbulkan masalah, apalagi sampai tertangkap polisi seperti ini.

Sou desuka??? Lalu…bagaimana dengan karir Uchi-kun??

Dengan terpaksa…aku memutuskan…memberikan suspend selama 2 tahun untuk Uchi-kun…

Aku langsung pergi keluar apartementku. Aku pergi menuju kantor Johnny’s Jimusho. Ini semua pasti gara-gara aku. Aku yang membuat Hiroki seperti ini. Padahal karirnya sedang naik. Akhirnya aku menemukannya. Ruangan NEWS.

“Minna gomenna…” Aku bisa mendengar suara Hiroki. “ Selama ini…arigatou gozaimasu…!!!”

“Hiroki…” Aku menerobos masuk ke ruangan NEWS.

PLAK. Aku menampar Hiroki. Aku benar-benar marah mengetahui Hiroki melakukan hal bodoh seperti ini.

“Gomen…” Kataku. “Hontouni gomen…”

“Sudah dua kali kau menamparku.” Kata Hiroki. “Tapi karena kau sudah minta maaf…aku maafkan.” Dia mengelus kepalaku. “Jya ne…minna!!”

“Chotto Hiroki!!” panggilku.

CHUP. Aku mencium pipi Hiroki.

“Aku…aku juga senang bisa pacaran dengan Hiroki. Cewek yang jadi pacar Hiroki pasti beruntung sekali.”

“Jangan buat aku ingin memelukmu Maki-chan.”

“Kita masih bisa berteman kan??” Tanyaku.

“Tentu saja tidak.” KAta Hiroki. “Karena aku fans kedua-mu kan???”

“Hmmm…” AKu mengangguk sambil tersenyum, membalas senyuman Hiroki.

“Aku tidak akan pernah memaafkanmu kalau kau menipu hatimu lagi, wakarimasuka??”

“Hai…wakarimashita.”

“Jya…”

“Jya…”

“Ah..mou ichido. Kalau kau sudah bosan dengannya…” melihat ke arah Yamapi. “Aku masih menerimamu, he…he…he…”

“Hmm…” Aku mengagguk. “Aku pasti akan mencarimu, he…he…he…”

Ini Hiroki yang kusukai. Selalu ceria. Selalu bisa menenangkanku. Walau bercanda, aku senang. Dia teman pertamaku di dunia entertainmen. Aku tidak akan pernah melupakannya. Hiroki pun pergi.

BUAKK!!!

Aku melihat kebelakang. Nishikido-kun memukul Yamapi.

“Ini semua gara-gara kau!!!” teriaknya pada Yamapi.

“Moii yo Nishikido-kun!” Kata Tegoshi.

“Aku mengenal baik Hiroki. Dia tidak mungkin berbuat seperti ini kalau tidak ada alasannya.”

“…”

BUAK!!!

Nishikido-kun memukuli Yamapi lagi.

“Sudah Ryo!!” Teriak Koyama.

“Nishikido-kun!!!” teriak Tegoshi.

“Aku tidak rela Hiroki dihukum hanya karena Yamapi merebut Horikita-san darinya!!!”

Member NEWS mencoba melepaskan Ryo dan menjauhkannya dari Yamapi agar tidak memukuli Yamapi lagi.

“Tenangkanlah dirimu Nishikido-kun!!” KAta Takahisa.

“Aku tidak bisa tenang!!!” Teriak Nishikido lagi. “Dia bahkan sama sekali tidak minta maaf pada Hiroki!! Apa dia pantas disebut sebagai leader!!!”

“CUKUP!!!” teriakku. “Yamapi…”

“Semuanya memang salahku!!!” Potong Yamapi. “Semuanya gara-gara aku. Gara-gara aku juga menyukai Horikita!! Tapi…Kenapa…kenapa aku tidak boleh menyukainya…???”

BRUK…

YAmapi pingsan.

“Yamapi!!!” teriakku.

Member NEWS langsung membawa Yamapi ke rumah sakit terdekat. Tubuhnya panas. Dia demam, Mungin ini karena flu yang dia alami tidak segera diobati. Dia juga tidak istirahat dengan cukup. Ditambah lagi Nishikido tadi memukulinya. Aku mendekati Nishikido.

“Aku tau kau tidak menerima kepergian Hiroki…” Kataku memulai pembicaraan. “Tapi apa kau tidak melihat tadi Hiroki tersenyum??”

“…”

“Kau mengenalnya kan?? KAu lebih mengenalnya daripada aku, jadi kau juga pasti tau Hiroki tidak pernah menyesali apa pun yang telah dia lakukan??”

“…” Nishikido masih tetap diam.

“Hiroki mengorbankan karir dan perasaanya untukku. Karena dia tau aku akan lebih bahagia bersama Yamapi, dia tau aku menyukai Yamapi. Dan aku tidak akan mengecewakan pengorbanannya dengan membohongi perasaanku. Sebagai sahabatnya…seharusnya kau yang paling mengerti kan???”

Aku meninggalkan Nishikido yang hanya tertunduk dalam diam. Aku menuju rumah sakit. Aku melihat member NEWS berkumpul di depan kamar Yamapi.

“Anoo…”

“Daijoubu.” Kata Tegoshi. “Dokter bilang dia hanya demam tinggi karena flu dan kecapean. Dia hanya perlu istirahat.”

“Hmm…gomennasai…” Aku membungkuk. “Aku…aku membuat NEWS jadi begini, hontouni…gomennasai.”

“Daijoubu daijoubu!!” Kata Takahisa.

“iiyo!!” Kata Hironori. “Lagipula 2 taun itu juga waktu yang singkat kok, setelah 2 taun kami pasti berkumpul lagi!!!”

“Bener, kau tidak perlu merasa bersalah Horikita-san.” Kata Kato.

“Arigatou…” Ucapku.

“Do itashimashite. Lebih baik sekarang kau yang menemani Yamapi…” Kata Tegoshi.

Aku pun masuk ke kamar Yamapi dirawat. Aku bisa melihatnya tertidur lelap. Sepertinya dia sangat lelah. Dia flu karena mengejarku dalam hujan. Dia tidak bisa istirahat karena menemaniku saat aku menangis. Dia juga dipukuli teman baiknya Nishikido karena aku putus denagn Hiroki. Aku menggenggam tangannya yang tidak diinfus. Tangannya terkulai lemas dan hangat. Aku mengelus wajahnya yang pucat dan penuh luka dengan hati-hati takut membangunkannya.

“uhuk…uhuk…”

“Sakit ya…” bisikku.

Yamapi tetap tertidur lelap. Namun, aku bisa merasakan tangannya membalas menggenggam tanganku. Aku melihat air mata keluar dari matanya. Genggamannya semakin kuat dan bergetar.

“Daijoubu Yamapi. Aku ada di sini…” Aku menghapus air matanya dan mengecup kening Yamapi dengan lembut.

“Sumimasen…” seseorang membuka pintu kamar Yamapi.

“Ah…anata…Yamapi no haha desuka??” Tanyaku.

“Hai.” Ibu Yamapi mengangguk. “Arigatou sudah menjaga Tomo-chan.”

“Ahhhh….kau kan cewek yang pernah nonjok Nii-chan!!!”

“Sssstttt…Rina, jangan berisik, kakakmu sedang tidur!” Kata ibu Yamapi. “Kau boleh pulang…dare??”

“Maki…Maki Horikita desu.”

“Ah…Horikita-san.”

“Iya...pulang aja sana!!”

“Rina…!”

“Aku…boleh aku yang menemaninya di sini?? Onegai…” Pintaku.

“Kau suka Nii-chan ya??”

“Rina…kau ini!!”

Aku menatap memohon. Mata ibu Yamapi melihat tangan Yamapi yang masih menggenggam tanganku.

“Kalau gitu…yoroshiku ne, Horikita-san.”

“Hai. Arigatou.” Kataku tersenyium.

“Tapi…”

“Sudahlah Rina…” Potong Ibu Yamapi pada Rina. “Biarkan Tomo-chan istirahat, ayo kita pilang.” Ibu Yamapi menarik Rina keluar kamar. “Ah..kalau ada apa-apa, beritahu aku ya!!”

“Tentu.”

Pagi itu Yamapi membuka matanya. Yamapi terus menggenggam tanganku sampai pagi.

“Ohayo!” Sapaku dengan senyuman.

“Ohayo…” Jawabnya lemas.

“Bagaimana perasaanmu??? Sudah lebih baik??”

“Lumayan…”

“Yokatta!! Kalau gitu aku pulang ya…”

Yamapi yang menyadari tangannya masih menggenggam tanganku malah semakin erat menggenggemnya. Matanya menatap tajam ke dalam mataku.

“Aku…aku suka padamu.” Ucapnya.

“Aku tau” Jawabku polos. “Kau sudah mengataknnya 2 kali, ditambah 18 kali dari boneka Pangeran yang kau berikan padaku.”

“Jangan bercanda…”

“Lho?? Memangnya siapa yang bercanda??” KAtaku. “Kau perllu banyak istirahat, Nobuta masih membutuhkan Akira mengerti?? Aku pulang dulu…jadi…lepaskan tangankku!” Pintaku.

“Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau menjawab pertanyaanku.”

“Eh…pertanyaan yang mana??”

“Kau ini…” Sepertinya Yamapi mulai kesal. “Aku suka padamu. Apa kau mau jadi pacarku?”

“Kau ini ga romantis ya!” Godaku. “Masa nembak aku di rumah sakit kayak gini, mana kau masih loyo gitu lagi!!”

“Jangan banyak komentar, tinggal jawab aja apa susahnya sih!!”

“Kenapa jadi marah-marah gitu!!”

“Habis kau…”

CHUP. Aku mencium pipinya. Matanya membesar karena kaget.

“Aku juga suka padamu. Aku…aku mau jadi pacarmu.” Jawabku malu.

“YATTTTAAAAA!!!” Teriak Yamapi sambil mengangkat kedua tangannya. Tanpa sadar infusnya lepas.

“Baaakkaaaa!!!! Kau mau mati kekurangan darah ya!!! Aku panggil suster dulu…” Aku pergi dengan panic.

Suster kembali memasang infuse di tangan Yamapi. Dia malah senyum-senyum melihat darahnya mengalir kemana-mana. Cowok bodoh!!

“Aku pulang!!” Kataku setelah suster selesai dan meninggalkan ruangan.

Tapi Yamapi menarik tangankku ke arahnya. Tubuhku terdorong. Yamapi menciumkku. Ciuman yang hangat dan lembut. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya. Aku memejamkan mata dan membalas ciumannya. Yamapi sepertinya sudah ahli mencium cewek. Dia mulai menciumku dengan nafsu. Aku jadi sulit bernafas. Tunggu lidahnya…

PLAK!!

“Itaaaiii…” Erang Yamapi yang kutampar. Tepat mengenai bagian yang terluka.

“AKU…PULANG!!!!”

Aku pergi dari kamar Yamapi dengan buru-buru. Wajahku memanas. Aku yakin warnanya sudah menandingi tomat. Jantungku berdetak sangat kencang. Bayangan Yamapi yang tadi menciumku masih terbayang. Aku beruntung sekali. Ciuman pertamaku aku lakukan dengan cowok yang aku sukai. Cowok itu artis idolaku pula. Dan sekarang dia jadi pacarku. Aku benar-benar beruntung…

Kriiiing…kring…kring…

“Moshi-moshi..” Tapi tidak ada yang membalas. “Moshi-moshi…dare desuka??” Tanyaku. “Moshi moshi…??”

Telepon yang aneh. Nomornya pun aku tidak mengenalnya. Biar sajalah!!

Hari ini syuting terakhir Nobuta wo Produce. Akhirnya aku bisa juga membereskan dorama pertamaku dengan lancar. Hubunganku dengan Yamapi pun berjalan lancar. Lancar?????

“Ohayooooo!!!” Sapa Yamapi di tempat syuting ke semuanya.

“Ohayo, Yamapi. Nee…hari ini hari terakhir ya, ga kerasa!!” Kata Kamenashi.

“Ga kerasa??” Tanya Yamapi, tapi itu tidak seperti pertanyaan. “Aku malah kerasa banget, rasanya laaaamaaaa. Sepertinya ini syuting terlama yang pernah aku lakukan.”

“Eh…nande???” Tanya Erika.

“Karena lawan mainku adalah cewek yang menyebalkan!! Terlalu lama bersamanya.” Tatapan matanya jelas-jelas menuju ke arahku.

“Aku benar-benar sial, bayangin dong masa dorama pertamaku harus bareng sama cowok super sombong!!” Balasku.

“Setidaknya aku tidak pernah memukul orang!” Dia menunjukkan ujung bibirnya yang di tempell hansaplas.

“Itu karena kau berani macam-macam padaku!!”

“Memangnya apa salahku??”

“Apa kau bilang??? Kau sudah…”

“Sudah apa???”

“Ikhhhh….!!!”

Aku pergi ke toilet. AKu tidak mungkin menceritakan hal memalukan ini pada Kamenashi dan Erika, walau mereka tau kami berpacaran. Jadi gini. Aku tiba-tiba kehilangan kunci apartemenku. Dan tiba-tiba aku menemukannya lagi, tergantung di pintu apartemenku. Ternyata Yamapi yang sengaja mengambilnya dan diam-diam menduplikatnya. Dan tadi pagi…

“Ah…segarnya!!” Aku baru saja selesai mandi. “Hari ini syuting terakhir, iyoiyo…”

Cklek…

Pintu apartemeku terbuka.

“Yo!!eeehhh???”

Itu Yamapi. Aku kaget. Sejenak kami bertatapan dalam diam.

“Kyaaaaa…..keluar kau!!!” Teriakku.

Aku melempari Yamapi dengan barang-barang yang dekat dari jangkauanku. Yamapi pun keluar. Kenapa aku marah?? Ya…iyalah keadaanku saat itu sedang ganti baju. AKu baru saja selesai mandi. Dan aku hanya berbalut handuk. Tepat saat Yamapi masuk dengan tidak sopan, tanpa mengetuk dulu, aku sedang memakai pakaian dalamku. Bisa dibayangkan kan malunya aku!!!

“Aku tidak sengaja…” Kata Yamapi setelah aku selesai ganti pakaian dan mengizinkannya masuk.

“Tidak ada alasan untuk bilang tidak sengaja!” Kataku kesal sambil menyediakan sarapan untukku dan Yamapi. Dia selalu sarapan, makan siang, dan makan malam di apartemenku. Itu karena aku belajar memasak sejak tau Yamapi suka cewek yang bisa masak.

“Aku memang tidak sengaja!!” BAntah Yamapi.

“Memangnya kau tidak bisa ngetuk pintu dulu!!” Kataku. “Jangan mentang-mentang kau punya kunci apartemenku kau bisa masuk seenaknya tanpa mengetuk pintu dulu!!”

“Ya…sudahlah…sudah terjadi kan…”

“Gampang banget kau bilang kayak gitu!!!” Kataku kesal. “Kalau kau ada diposisiku bagaimana??”

“Aku sih cuek aja…”

“Kau…”

“Sudahlah Maki, jangan terlalu dipermasalahkan. Lagi pula aku tidak nafsu kok melihatmu. Papan irisan…”

BUK!!!

“Itaiii…aku kan Cuma bercanda!!!” Kata Yamapi sambil mengelus-elus pipinya.

“Tidak ada sarapan untukmu!!!”

“Eeeehh….Maki!”

“Biarin!! Biar kau pingsan di tempat syuting!!”

“Ya…ampun Maki-chan, kok tega sih sama pacar sendiri…” Rayu Yamapi. “Maki-chan cantik deh!! Aku mau sarapan buatanmu ya…onegai!!!”

“Tidak ada sarapan un…”

“Maki…”

BRUK…

Kakiku kesandung meja. Yamapi yang mencoba menahankku ikut jatuh, tapi…jatuhnya…dia memegang dadaku.

PLAK!!!

“Aku pergi!! Kunci pintunya!!!”

“Sakiiittt…laparrr…”

Syuting pun dimulai. Pengambilan take yang diulang-ulang pada syuting kali ini hamper tidak ada. Karena kami sudah mendalami dan menghayati peran kami masing-masing.

“OK!! Istirahat…” Kata Sutradara.

“Aku lapaaaarrrr…” Kata Yamapi memegang perutnya. “Bagi bentonya dong Erika, aku ga bawa bento nih!!”

“Enak aja!!!” Jawab Erika. “Bukannya Maki-chan biasa membuatkan bento untukmu Tomo??”

“Tidak ada bento untuk kali ini!!” Kataku kesal.

“Memangnya kenapa??” Tanya Kamenashi.

“Itu hukuman untuknya.” Jawabku.

“Hukuman??? Memangnya berbuat jahat apa!!”

“Kalian ini aneh, kalian pacaran kan?? Tapi malah bertengkar mulu!!” Kata Erika.

“Kau dan Ryo aja bertengkar tiap hari!!!” Kata Yamapi.

“Erika dan Nishikido???” Tanyaku dan Kamenashi berbarengan.

“Upss…”

“Tomo bawel!!!” Kata Erika sambil wajahnya bersemu merah.

Haaaahhhh??? Erika dan Nishikido. Sejak kapan???

“Akhirnya selesai juga…” Kata Yamapi sambil merebahkan tubuhnya di rumput taman SMA Tohka.

“Nee…Yamapi.” Panggilku. “Sejak kapan NIshikido-kun dan Erika berpacaran??” Tanyaku.

“Sejak SMA.”

“HONTOU???”

“Ekspresinya biasa aja!! Kami satu SMA.”

“Ha…ha…ha…lucu ya, padahal sifat mereka jauh berbeda, tapi bisa awet sampei sekarang. Tapi sudah selama itu pacaran tidak ada berita mereka pacaran ya, kenapa??”

“Menurut mereka…cukup mereka saja yang tau. Begitu.”

“Hmmmm…”

“Tapi itu membuat mereka sering bertengkar dan melibatkanku dalam pertengkaran mereka.” Keluhnya.

“Oh…jadi itu alasan kau sering sekali menginap di apartement Nishikido-kun, untuk mendamaikan mereka??”

“Hmmm…” Yamapi mengangguk.

“Ternyata kau ada sisi baiknya juga ya…he..he…”

“Apa maksudmu, aku emang orang baik kok!!”

“Hontou??? Yang aku tau, kau itu cowok keras kepala yang tidak mau kalah dari siapa pun.”

“Tau apa kau!!”

“Aku tau banyak…waktu lahir beratmu 3,6 kg, kau masuk Johnny karena senpaimu Hideaki Takizawa, Kau suka semua yang simple, hartamu adalah keluarga, teman, impian, dan masa depanmu, waktu kau masih kecil kau suka bermain di bakpasir di taman, tempat yang kau sukai adalah pantai, kau suka musim panas, kau tidak suka jarimu yang pendek, kau juga tidak suka fans misterius yang ngenganggu lewat telepon, kau suka sama cewek yang keibuan,dewasa, dan bisa masak. Ah…kau pernah ditembak sama cowok, ha…ha…ha…Aku juga tau kelemahanmu, kau paling takluk kalau digelitik. Yang paling kau benci adalah belajar, satu lagi…kau selalu lupa untuk men-zipp celanamu…ha…ha…Ungkapku dengan semangat.

“Bagaimana kau tau banyak seperti itu???” Tanyanya curiga.

Ups. Sepertinya aku terlalu banyak bicara. Tentu saja aku tau banyak, karena aku fansnya dari dulu. Sampai-sampai aku mengejarnya ke dunia entertainment.

“Hi-mit-su!!” Kataku senyam-senyum.

“Nande sore??? Apa yang kau sembunyikan dariku??”

“nande mo nai…”

“Maki!!!! Beri tahu apa yang kau sembunyikan!!!”

“Tidak ada…”

“Uso!! Mukamu itu ga bisa boong tau!!”

Kruyuk…kruyuk…

“Ha…ha…ha…kau lapar ya???” Tanyaku.

“Ini gara-gara kau!!”

“Kalau gitu ayo kita makan!!” Ajakku.

“Apa dulu yang kau sembunyikan??”

“Makan dulu…”

“Aku mau tau dulu!!”

“Kau bisa mati kelaparan!!”

“Setelah aku tau, aku baru mau makan!!”

“Kau ini benar-benar keras kepala ya!!”

“Aku memang begitu…”

“Ya…sudah…yang lapar kau ini!!”

“Makiii!!!”

Kapan lagi coba aku bisa menggodanya seperti ini, he…he…he…

Kriiing…kriiing…kriiing…

Ponselku berbunyi.

“Moshi moshi…” Jawabku. Tapi tidak ada yang menjawab. “Moshi…moshi…??” Sapaku lagi.

Tetap tidak ada yang menjawab. AKu menutup ponselku.

“Dare??” Tanya Yamapi.

“Aku tidak tau…” Ini nomor yang sama dengan orang yang meneleponku tempo hari. Masih juga tidak membalasku.

“Jadi…?”

“Aku tidak tau siapa orangnya.” Jawabku.

“Bukan itu yang kumaksud.” Kata Yamapi tanpak kesal. “Apa yang kau sembunyikan??”

Aku nyuekin Yamapi yang memanggil-manggilku untuk tau apa yang aku rahasiakan darinya. Aku dan Yamapi kembali ke apartemenku. Dengan terpaksa Yamapi akhirnya makan juga sebelum dia tau apa rahasiaku. Sepertinya perutnya sudah tidak bisa diajak kompomi.

“ha…ha…ha…” Aku tidak bisa menahan tawa melihat Yamapi makan.

“Jangan tertawa!!! Kau curang Maki, selalu menggunakan kelemahanku. Jangan-jangan waktu kejadian Deeto Show itu kau sudah tau kebiasaanku!!Ah…jangan-jangan kau…”

“Apa??” Sepertinya Yamapi sudah bisa menebak kalau aku adalah fansnya.

“Kau tau banyak tentangku padahal kita belum lama pacaran, aku juga pernah baca kalau alasanmu bergabung di dunia entertainment karena ingin mengejar seseorang, jangan-jangan itu…aku???”

“Itu…” Aku memang mengejarmu.

“Ah…aku tau rahasiamu..” Kata Yamapi. Rasanya mukaku mulai memerah. “Jangan-jangan kau penguntit ya!!!”

“AKU TIDAK PERNAH MENGUNTITMU!!!”

Aku tudak menyangka Yamapi sebodoh ini *dee ditabok Yamapi*. Aku berjalan ke rak tempat aku menyimpan semua koleksiku tentang Yamapi.

“Di dalam sini…” Aku menunjuk rak itu. “Ada harta karunku, dan rahasiaku.”

“Eh??”

“Bukalah!” Kataku.

Yamapi membuka rak itu. Matanya membesar kaget. Dia bisa melihat artikel-artikel tentang dirinya yang kukumpulkan. Video-video dan dorama-dorama tentang Yamapi dan NEWS. Lalu Yamapi melihat ke arahku. Aku memalingkan pandanganku ke arah lain. Aku malu Yamapi mengetahui kalau aku fans beratnya.

“Kalau kau fansku, kenapa kau menolak kencan denganku waktu di Deeto Show??” Tanya Yamapi.

“Eh??” Aku bingung. “Siapa yang menolakmu!!”

“Kau menangis begitu tau aku yang akan kencan denganmu kan!!”

“Haaa?? AKu memang menangis, itu karena aku tidak percaya akhirnya aku bisa kencan denganmu. Jadi kau berfikir aku menolakmu??”

“Tentu saja!! Itu karena kau menangis!!”

“Kau ini bodoh ya!! Memangnya kau tidak bisa membedakan mana yang menangis bahagia mana yang menangis sedih!!”

“Habis…”

“JAngan-jangan kau sengaja menjelek-jelekkanku di depan member NEWS yang lain karena malu sudah membuatku menangis??”

”Bukan malu…kalau tidak bicara begitu bisa-bisa air mataku keluar, aku benar-benar sedih kau menolakku.”

“eh??” Aku kaget mendengar pengakuan Yamapi.

BLUSH…

Wajah Yamapi memerah. Manisssnyaaaa…

“Nee Yamapi!” Panggilku. “Aku senang punya fans sepertimu, aku juga akan jadi fans setiamu…yakushoku!!” Kataku.

“Apa yang kau bicarakan!!” Kata Yamapi tampaknya kesal, memangnya apa aku salah ngomong ya?? “Aku ini cowokmu, dan kau cewekku, wakarimasuka??”

“Hmmm…” Aku mengangguk senang. “Wakarimasu.”

“Satu lagi!!” Tambah Yamapi. “Panggil aku Tomohisa, jangan panggil aku Yamapi. AKu juga memanggilmu Maki kan!!”

“Ahh…wakatta!” Kataku. Aku tersenyum jail. “Yamapi…yamapi…yamapi…”

“Makiii!!!”

Ha…ha…ha…


“Kau ini jadi sering menggodaku ya Maki, kau sudah mulai berani padaku!!” Keluh Yamapi.

“Habis…kau lucu sih…Tomo-chan!”

BLUSH…

Pipiku rasanya panas, pertama kali aku memanggil nama kecil Yamapi. Aku melirik Yamapi, eeeehhhh ternyata pipinya juga memerah…

Yamapi memengang bahuku. Tatapannya tepat menusuk mataku. Wajahnya mulai mendekat. Aku tau isyarat ini, langsung saja aku menutup mataku. Nafasnya kian dekat, jantungku berdebar kencang…

BRAKKK!!!!

“Tomooooo-chaaan!!!!”

“Ehh….erika????” Dalam hari Yamapi…kau ini mengganggu saja!!

“HWAAAAAA……..!!” Erika menangis.

“Erika??Nande?” Tanyaku.

“Jangan bilang kau bertengkar lagi dengan Ryo!!!”

“HWAAAAAAA……” Tangisnya makin keras.

“Erika, tenanglah…daijoubu-daijoubu…” KAtaku berusaha menenangkan.

Setelah 15 menit Erika menangis. Dia mulai menceritakan apa yang terjadi pada hubungannya dengan Ryo.

“Putus????” Tanyaku kaget.

bersambung...